Sadarkah anda, bahwa anda dihadapkan dengan ratusan pilihan dan keputusan setiap hari? Makanan apa yang kamu makan hari ini, baju apa yang kamu pakai saat bekerja, film apa yang akan kamu tonton saat akhir minggu, dan berbagai pilihan lain baik yang kamu sadari atau tidak. Namun tidak semua keputusan yang kamu hadapi sesimpel itu, banyak keputusan yang membutuhkan perenungan, pemikiran dan rencana yang matang untuk diambil seperti keputusan-keputusan di dunia kerja yang sering dihadapkan dengan masalah dan dilema.
Tidak seorangpun di dunia ini lahir dengan kemampuan mengambil keputusan yang baik. Itu adalah kemampuan yang harus dipelajari dan diperkuat dengan sering menghadapi suatu masalah yang menantang (memiliki masalah dalam hidup tidak selalu buruk, kan?). Oh ya, tidak semua keputusan membutuhkan proses yang sistematis. Keputusan untuk memilih teman yang baik atau pasangan hidup adalah keputusan yang membutuhkan kontemplasi dan perenungan saja. Maka artikel ini hanya membahas mengenai keputusan yang memerlukan rencana yang sistematis (biasanya berhubungan dengan karir dan keuangan). Berikut ini adalah 6 Langkah Mengambil Keputusan Yang Tepat secara Sistematis:
1. Tetapkan sasaranmu (set your goals)
Langkah pertama tentu saja kamu harus mengetahui dengan jelas masalah apa yang sedang kamu hadapi. Kamu juga harus memiliki tujuan dan hasil yang ingin dicapai setelah kamu mengambil keputusan. Secara umum ada 2 jenis keputusan:
Langkah pertama tentu saja kamu harus mengetahui dengan jelas masalah apa yang sedang kamu hadapi. Kamu juga harus memiliki tujuan dan hasil yang ingin dicapai setelah kamu mengambil keputusan. Secara umum ada 2 jenis keputusan:
- Keputusan ya atau tidak. Contohnya haruskah kamu membeli mobil atau haruskah kamu berganti pekerjaan.
- Memilih dari pilihan yang ada. Contohnya mobil jenis apa yang akan kamu beli atau pekerjaan apa yang terbaik buat kamu.
2. Cari informasi yang tepat
Informasi adalah kunci untuk mengambil keputusan yang benar. Carilah fakta dan opini yang mendukung keputusanmu. Lakukanlah observasi, interview, survey, membaca literatur, atau meminta pendapat orang lain untuk mendapatkan informasi baik yang subyektif maupun obyektif. Tapi ingat, jangan sampai mencari suatu informasi pada orang yang salah atau meminta sarat dari orang yang tidak berpengalaman misalnya meminta pendapat tentang cara mengatur keuangan dari orang yang memiliki utang yang banyak atau cara menurunkan berat badan yang tepat dari orang yang kelebihan berat badan. Hal-hal semacam itu kadang tidak diperhatikan yang membuat informasi atau saran yang kamu dapat tidak benar.
Informasi adalah kunci untuk mengambil keputusan yang benar. Carilah fakta dan opini yang mendukung keputusanmu. Lakukanlah observasi, interview, survey, membaca literatur, atau meminta pendapat orang lain untuk mendapatkan informasi baik yang subyektif maupun obyektif. Tapi ingat, jangan sampai mencari suatu informasi pada orang yang salah atau meminta sarat dari orang yang tidak berpengalaman misalnya meminta pendapat tentang cara mengatur keuangan dari orang yang memiliki utang yang banyak atau cara menurunkan berat badan yang tepat dari orang yang kelebihan berat badan. Hal-hal semacam itu kadang tidak diperhatikan yang membuat informasi atau saran yang kamu dapat tidak benar.
3. Mencari opsi dan kemungkinan yang ada dari berbagai sudut pandang
Dalam mengambil keputusan, kamu harus mempertimbangkan segala kemungkinan yang ada terutama apabila keputusan yang kamu ambil adalah suatu keputusan yang besar. Jelajahi setiap perspektif yang berbeda, jangan batasi dirimu oleh sesuatu yang sudah tersedia atau sesuatu yang sudah ada di pikiranmu. Berpikir out-of-the-box awalnya pasti tampak tidak relevan atau tidak sesuai dengan situasi yang ada, namun justru solusi sering muncul dari ide-ide semacam itu. Tapi, tentu saja berbagai kemungkinan itu harus didukung oleh fakta dan riset yang benar.
Dalam mengambil keputusan, kamu harus mempertimbangkan segala kemungkinan yang ada terutama apabila keputusan yang kamu ambil adalah suatu keputusan yang besar. Jelajahi setiap perspektif yang berbeda, jangan batasi dirimu oleh sesuatu yang sudah tersedia atau sesuatu yang sudah ada di pikiranmu. Berpikir out-of-the-box awalnya pasti tampak tidak relevan atau tidak sesuai dengan situasi yang ada, namun justru solusi sering muncul dari ide-ide semacam itu. Tapi, tentu saja berbagai kemungkinan itu harus didukung oleh fakta dan riset yang benar.
4. Menganalisis tiap kelebihan dan kekurangan opsi yang akan kamu ambil
Gunakan logika dan akal sehatmu untuk menganalisis kelebihan dan kekurangan atau keuntungan dan kelemahan dari setiap opsi yang ada. Apa keputusan ini masuk akal? Jika ya, mengapa, jika tidak, mengapa tidak? Apa resiko dari keputusan ini? Apa yang bisa dilakukan untuk meminimalisir resiko yang ada? Tanyalah pertanyaan-pertanyaan itu pada dirimu sendiri.
Gunakan logika dan akal sehatmu untuk menganalisis kelebihan dan kekurangan atau keuntungan dan kelemahan dari setiap opsi yang ada. Apa keputusan ini masuk akal? Jika ya, mengapa, jika tidak, mengapa tidak? Apa resiko dari keputusan ini? Apa yang bisa dilakukan untuk meminimalisir resiko yang ada? Tanyalah pertanyaan-pertanyaan itu pada dirimu sendiri.
5. Jangan mencoba untuk sempurna
Banyak orang menunda-nunda keputusan karena takut salah. Pertama-tama kamu harus tahu bahwa, manusia tidak ada yang sempurna, bahkan seorang pemimpin yang berpengalaman kadang membuat kesalahan. Kedua, meskipun kamu membuat kesalahan, kamu bisa belajar banyak dari kesalahanmu dan itu adalah pengalaman yang sangat berharga
Banyak orang menunda-nunda keputusan karena takut salah. Pertama-tama kamu harus tahu bahwa, manusia tidak ada yang sempurna, bahkan seorang pemimpin yang berpengalaman kadang membuat kesalahan. Kedua, meskipun kamu membuat kesalahan, kamu bisa belajar banyak dari kesalahanmu dan itu adalah pengalaman yang sangat berharga
6. Lakukan, meskipun keputusanmu sulit
Seringkali, kamu harus menghadapi situasi sulit untuk mengambil suatu keputusan. Jika kamu menghadapi situasi semacam itu, jangan terus menghindar karena kamu hanya menambah masalah. Keputusan seperti apakah kamu harus mengakhiri sebuah hubungan atau apakah kamu harus berganti pekerjaan, memang bukan keputusan yang mudah namun kamu tetap harus membuat suatu keputusan tegas agar kamu tidak berlama-lama berkonsentrasi di satu situasi dan mengabaikan masalah lain yang menunggu keputusanmu juga.
Seringkali, kamu harus menghadapi situasi sulit untuk mengambil suatu keputusan. Jika kamu menghadapi situasi semacam itu, jangan terus menghindar karena kamu hanya menambah masalah. Keputusan seperti apakah kamu harus mengakhiri sebuah hubungan atau apakah kamu harus berganti pekerjaan, memang bukan keputusan yang mudah namun kamu tetap harus membuat suatu keputusan tegas agar kamu tidak berlama-lama berkonsentrasi di satu situasi dan mengabaikan masalah lain yang menunggu keputusanmu juga.
Setelah kamu membuat sebuah keputusan, bukan berarti pekerjaanmu selesai disitu saja. Kamu harus memonitor dan mengevaluasi dampak dan efek nyata dari keputusan yang sudah kamu buat. Apabila ternyata hasilnya tidak sesuai dengan ekspektasimu, kamu bisa memutar jalan dan mengambil jalan yang lain.
0 komentar:
Posting Komentar