Penurunan yang terjadi ialah sebesar 11%. Hal ini terungkap dari penelitian yang dilakukan oleh GfK, salah satu peneliti market terbesar di dunia, demikian seperti yang dikutip detikINET dari TechRadar, Minggu (15/1/2012).
Kemampuan kamera ponsel pintar yang makin membaik seiring spesifikasinya yang terus ditingkatkan, 'disalahkan' atas terjadinya penurunan tersebut. "Tahun 2011 adalah tahun di mana kamera basic mulai mengalami penurunan," tutur analis GfK Zhelya Dancheva.
"Smartphone kini makin populer karena ia selalu ada di saku Anda dan Anda terkoneksi sehingga mudah sekali mengupload file ke internet kapanpun Anda mau," tambahnya.
Produsen kamerapun kini tengah berupaya untuk 'merebut' kembali perhatian konsumen. Berbagai gimmick ditawarkan sebagai bagian dari upaya itu, seperti penambahan wireless, perekaman video 3D dan berbagai variasi scene mode di samping fitur-fitur lainnya.
Memang, penjualan kamera saku tengah dirundung duka. Namun ujar Trevor Moore dari Jessops bahwa untuk kamera kompak premium, ia masih membukukan penjualan yang bagus. Dikatakan olehnya bahwa untuk kamera yang menawarkan lensa zoom ekstra panjang, minat konsumen malah bertambah.
Untuk kamera yang memiliki zoom lebih panjang dari 10x, diberitakan kenaikan penjualannya bahkan mencapai 42%. Sedang menengok di jajaran kamera yang lebih profesional yakni kamera DSLR, agaknya ia tidak 'tersentuh' dampak kecanggihan smartphone.
Ya, untuk kamera saku, sepertinya para vendor harus memutar otak guna meraih kembali kejayaannya. Seperti dikatakan oleh Reid Sullivan dari Samsung, "Semua produsen harus berfokus pada value kamera dan apa yang membedakannya dari sebuah smartphone".
Sumber
0 komentar:
Posting Komentar