Seperti dilansir oleh orange.co.uk, Kamis (5/1/2012), museum tersebut didirikan oleh seorang penemu yang juga gagal asal Austria bernama Fritz Gall dan rekannya, Friedl Umscheid. Gall mendapatkan dana hibah dari pemerintah sebesar 400 ribu Poundsterling atau sekitar Rp 5,7 miliar, yang kemudian digunakan untuk mendirikan museum tersebut.
Museum yang diberi nama 'Museum of Nonsense' tersebut didirikan di Herrnbaumgarten, Austria. Di museum tersebut, terdapat bermacam benda-benda temuan konyol dan dinilai tak ada kegunaannya.
Salah satunya ialah benda yang diberi nama 'portable anonymyser', yang terdiri dari sepotong kertas berwarna hitam dan ditempelkan pada sebuah tongkat kayu kecil, sehingga orang-orang yang tidak ingin diketahui wajahnya oleh publik bisa menggunakannya untuk menutupi mata mereka sendiri.
Ada juga sebuah pensil tanpa isi yang didedikasikan bagi para pegawai sipil, lalu ada sebuah rolling pin empuk untuk meratakan adonan, sebuah lubang portabel, dan sebuah gantungan topi yang bisa dibawa ke mana saja. Benda-benda hasil pemikiran sinting lainnya, seperti sikat gigi bagi orang-orang tak bergigi dan sebuah jumper yang bisa dipakai semua orang dengan panjang lengan yang bisa disesuaikan, bisa dipanjangkan atau pun dipendekkan.
Gall sendiri awalnya tak berharap banyak dengan pembukaan 'Museum of Nonsense' ini. Namun, dia sama sekali tak menyangka jika ada banyak orang yang berminat mengunjungi museumnya, bahkan hingga membeludak.
"Kami mengadakan pameran pertama kami bagi barang-barang 'sampah' ini dan kami pikir hanya akan ada sekitar 20 hingga 30 pengunjung saja, tapi ternyata ada lebih dari 5.000 orang yang datang dan kami jadi tahu bahwa kami akan memberikan sesuatu bagi masyarakat," jelas Gall.
Rencananya, museum ini akan dipindahkan ke gedung yang lebih luas, agar bisa memuat ribuan pengunjung yang memadati museum ini tiap bulannya. "Kami mendapatkan dana pemerintah dan sejumlah sponsor swasta dan kami harap orang-orang di luar sana akan menyukai 'Nonsense' ini sama seperti kami," tandas Gall.
Sumber
0 komentar:
Posting Komentar