Jakarta, Untuk menjaga kebugaran, ibu hamil boleh-boleh saja olahraga. Namun jangan berharap aktivitas ini bisa serta merta mencegah risiko diabetes, sebab satu-satunya pencegahan terbaik adalah menjaga berat badan sejak belum hamil.
Sebuah uji klinis menunjukkan bahwa perempuan yang berolahraga saat hamil memiliki risiko diabetes getational atau diabetes terkait kehamilan yang lebih rendah. Namun itu tidak membuktikan bahwa olahraga bisa mencegah diabetes, sebab peserta uji klinis memiliki berat badan normal sehingga memang tidak berisiko.
Hasil studi baru tersebut telah dipublikasikan dalam jurnal Obstetrics & Gynecology. Studi tersebut telah melibatkan 855 wanita hamil yang secara acak bergabung dengan program olahraga atau hanya melanjutkan perawatan pranatal biasa.
Semua peserta penelitian berada di antara minggu ke 18-22 kehamilan. Peserta yang berada dalam kelompok program olahraga mengambil kelas selama 1 jam seminggu sekali selama 12 minggu. Olahraga yang mereka lakukan, seperti aerobik ringan, latihan penguatan, dan latihan peregangan. Mereka juga diinstruksikan untuk melakukan latihan di rumah dua kali seminggu. Pada akhirnya, program olahraga tersebut tidak menunjukkan efek pada tingkat diabetes gestasional.
"Masalah utamanya adalah bahwa hanya 55 persen wanita pada kelompok peserta yang melakukan olahraga benar-benar terjebak dengan rutinitas mereka. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa, sangat sulit untuk mengkondisikan wanita hamil untuk berolahraga secara teratur," kata Dr Rita W. Driggers, dari Washington Hospital Center, Washington seperti dilansir dari HealthNews, Selasa (3/1/2012).
Sekitar 13 persen wanita dalam penelitian tersebut telah melakukan olahraga tiga kali seminggu dengan intensitas sedang hingga tinggi ketika penelitian dimulai. Olahraga dengan tingkatan tersebut yang sesuai untuk direkomendasikan bagi wanita hamil.
American College of Obstetricians dan Gynecologists menyarankan bahwa, wanita hamil yang sehat sebaiknya tetap aktif secara fisik. Aktivitas fisik tersebut dapat berupa kegiatan ringan, seperti berjalan kaki selama 30 menit sehari.
"Olahraga dimulai pada trimester kedua adalah terlambat. Bisa jadi bahwa olahraga sebelum kehamilan dan di awal kehamilan justru yang lebih penting, karena perubahan metabolik terjadi pada awal kehamilan," kata Stafne.
Para wanita dalam penelitian ini juga berisiko relatif rendah untuk mengalami diabetes gestasional karena mereka rata-rata berada dalam kisaran berat badan ketika mereka mulai mengikuti studi.
"Sebuah penelitian yang lebih difokuskan pada wanita kelebihan berat badan dan obesitas mungkin akan menemukan hasil yang berbeda. Karena wanita dengan kelebihan berat badan dan obesitas berada pada peningkatan risiko diabetes gestasional," kata Stafne.
Penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk mengetahui cara terbaik untuk menurunkan risiko diabetes gestasional pada wanita hamil.
Sumber
0 komentar:
Posting Komentar