Bagaimana caranya? Menurut dr Setyo Handryastuti SpA (K) Divisi Neurologi Anak FKUI – RSCM, dengan stimulasi (merangsang) panca indra si kecil supaya berkembang lebih baik, mengasahnya harus dengan cara yang tepat. Yuk, cari tahu aplikasinya!
Jangan dikira bayi baru lahir tidak tahu apa-apa loh! Panca indra bayi sudah mulai aktif sejak dalam kandungan. Di dalam rahim, bayi dapat mendengar suara dan detak jantung ibunya, secara tidak langsung hal ini sudah merangsang pendengaran bayi. Bayi juga sudah dirangsang keseimbangannya karena dapat melayang di dalam cairan ketuban.
Perlunya Stimulasi Dini
Sejak lahir bayi sudah siap distimulasi tapi harus sesuai tahap perkembangannya. “Begitu bayi lahir semua panca indra sudah berfungsi, ia sudah siap distimulasi dan dapat menyerap hal-hal baru di sekitarnya dengan cepat,” kata dr Setyo.
Panca indra yang sudah berfungsi baik utamanya pada indra penglihatan, pendengaran, peraba, dan keseimbangan (proprioseptif). Jadi, begitu si kecil lahir, orangtua harus mulai menstimulasi agar panca indranya berkembang lebih baik.
Pasalnya, perkembangan otak dimulai sejak dalam kandungan dan ketika bayi baru lahir panca indranya sudah berkembang. Namun, apakah perkembangannya optimal atau tidak, bergantung pada stimulasi yang diberikan.
Stimulasi yang tepat bisa meningkatkan kecerdasan anak nantinya. Selain meningkatkan intelegensia, pemberian stimulasi juga terbukti dapat memperkuat keterikatan emosional antara orangtua dan anak.
Stimulus Kelima Panca Indra
Menurut dokter yang akrab dipanggil dokter Andry ini, panca indra merupakan pintu masuk semua stimulus dari lingkungan seorang anak. Sebelum si kecil berusia enam bulan, indra pendengaran dan penglihatannya sudah harus dideteksi.
Bentuk rangsangan yang dapat dirasakan si kecil yaitu:
1. Penglihatan
Ia tahu seperti apa wajah Ibunya dengan menggunakan indra penglihatan. Fungsi penglihatan akan berkembang dengan cepat utamanya setelah usia delapan bulan.
2. Pendengaran
Sejak belum lahir, indra pendengaran bayi sudah aktif. Ketika lahir, biasanya ia masih mengingat suara Ibunya.
3. Peraba
Dirangsang ketika pertama kali bersentuhan dengan kulit Ibunya saat Inisiasi Menyusui Dini (IMD). Kegiatan ini mengaktifkan indra peraba. Sejak dalam kandungan, tubuh bayi sudah sensitif terhadap sentuhan.
4. Penciuman
Saat IMD, selain sentuhan, si kecil dapat mencium bau atau aroma tubuh Ibunya. Ini sekaligus mengaktifkan indra penciumannya.
5. Pengecapan
Sejak awal indra pengecapnya sudah dirangsang dengan minum ASI.
Waspada Jika Ada Kelainan
Jika ditemukan kelainan atau adanya gangguan pada panca indra bayi yang baru lahir, yang mudah dilihat sejak awal yakni indra pendengaran dan penglihatan.
Kalau terdengar suara keras, tetapi si kecil tidak tampak kaget, Moms patut waspada.Kemudian kalau melihat cahaya silau, tapi ia tidak berkedip, juga harus hati-hati. Mungkin saja ada gangguan pada indra tersebut. Sebaiknya segera konsultasi pada dokter.
Saat ini sudah ada screening pendengaran untuk mengecek jika memang ada gangguan.
Indra penglihatan bayi memang belum bisa melihat jelas, hanya bayang-bayang. Untuk mendeteksi indra penciuman bayi, biasanya kalau tercium bau sangat menyengat, ekspresi mukanya terlihat jelas.
Interaksi Dua Arah
Merangsang panca indra si kecil tidak perlu dengan alat atau sesuatu yang mahal seperti CD, program baby TV, atau sekolah khusus. Andry mengatakan stimulasi cukup dilakukan di rumah saja misalnya Moms atau pengasuh mengajak main si kecil, diajak berbicara, bernyanyi, mendengarkan musik dan dikenalkan hal-hal baru lainnya.
“Jangan didiamkan saja atau dipasang televisi di kamar, bayi dibiarkan menonton program baby TV sendirian, itu hal yang salah!” tegasnya.
Pada dasarnya semua panca indra akan terstimulasi dengan mengajak berbicara atau sekadar main kerincingan. Dengan warna mainan yang mencolok akan merangsang indra penglihatannya. Bunyi dari mainan kerincingan juga mengasah indra pendengarannya.
Indra perabanya akan terasah ketika si kecil memegang mainan dimana ia akan dapat membedakan mainannya licin atau kasar. Kadang-kadang untuk memenuhi rasa ingin tahunya, ia mencium-cium mainannya yang akan merangsang indra penciuman.
Bahkan si kecil juga sering memasukkan mainan atau suatu benda ke mulutnya untuk sekadar mengecap rasanya. Disitulah indra pengecapan juga ikut terasah.
Seperti Anda tahu, waktu tidur bayi memang lama, namun semakin besar waktu tidurnya akan berkurang. Jadi saat si kecil bangun dan terjaga (keadaan sadar), ajaklah berbicara atau bermain. Manfaatkan waktu untuk menstimulasi si kecil. Termasuk kegiatan mandi.
Tak ada salahnya sambil memandikan si kecil, ajak dia berbicara, tersenyum, atau tertawa.
“Tidak perlu lama-lama, pokoknya begitu ia melek atau setiap ia bangun tidur, boleh distimulasi!“ saran Andry.
Sumber
0 komentar:
Posting Komentar