Dalam tweet yang dipostingnya dua minggu setelah bergabung dengan Twitter, Murdoch mengkritik Obama lantaran dinilai tak mendukung gerakan anti pembajakan.
"So Obama has thrown in his lot with Silicon Valley paymasters who threaten all software creators with piracy, plain thievery," demikian bunyi tweet Murdoch.
Ya, jika coba diartikan, tweet tersebut kira-kira berbunyi bahwa Obama lebih mendukung para bos-bos di Silicon Valley yang mengancam pembuat software dengan pembajakan dan pencurian.
Aksi Murdoch ini sendiri dipicu dari sikap Gedung Putih yang dinilai tidak mendukung proposal Stop Online Piracy Act (SOPA). Gedung Putih tentu punya pertimbangan lain, yakni khawatir menghalangi kebebasan berekspresi di internet dan inovasi perusahaan.
Dilansir Reuters, pihak Gedung Putih menyatakan bahwa setiap upaya untuk memerangi pembajakan online harus dilindungi oleh aturan yang jelas dan tidak boleh menghambat inovasi yang diciptakan oleh perusahaan kecil dan besar.
Tak sampai di situ, serangan Murdoch lalu berlanjut ke arah Google. Dimana kicauan pedasnya dengan jelas menyebut Google sebagai biangnya pembajakan.
"Piracy leader is Google who streams movies free, sells advts around them. No wonder pouring millions into lobbying," tulisnya.
Layanan penyedia streaming film gratis milik Google yang dimaksud sepertinya mengarah ke YouTube. Namun terlepas dari itu, hubungan Murdoch dan Google memang terbilang kurang akur.
Bahkan pemilik Fox TV, The Wall Street Journal, Fox Studios dan harian The Sun itu pernah mengajukan tuntutan hukum ke raksasa internet itu karena dianggap mencuri konten dari bisnis mesin pencarinya.
Sumber
0 komentar:
Posting Komentar