Menurut Chairman Sharing Vision Dimitri Mahayana, data center merupakan salah satu pendorong tumbuhnya industri Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) pada tahun 2012 ini.
"Jika tahun lalu kapasitas data center 50 ribu meter persegi, tahun ini bisa mencapai 100 ribu meter persegi dengan nilai bisnis sekitar Rp 1 triliun," kata dia saat ditemui detikINET, baru-baru ini.
Salah satu pemicu tingginya pertumbuhan pasar data center adalah mulai adanya kesadaran dari Usaha Kecil dan Menengah (UKM) serta perusahaan besar untuk menggunakan infrastruktur tersebut.
"Di Indonesia baru bisa sampai Tier-3 karena hambatannya banyak, tidak dari sisi TIK, tetapi infrastruktur dasar seperti pasokan listrik," jelasnya.
Untuk memenuhi kebutuhan akses internet cepat yang kian haus bandwidth besar, Indonesia diperkirakan butuh sedikitnya 10 data center yang dibangun secara khusus.
Menurut pengalaman dari perusahaan penyedia data center komersil di Asia Tenggara, CSF Group, Singapura yang pelanggan internetnya cuma 3 juta orang saja punya data center seluas 200 ribu meter persegi.
"Sementara kita di Indonesia dengan user internet 20 juta lebih cuma punya 20-30 ribu meter persegi. Untuk mengejar ketertinggalan dari Singapura, kita perlu sedikitnya membangun 10 data center lagi," kata Daniel Korompis, Presiden Direktur Cyber CSF.
Cyber CSF sendiri merupakan perusahaan yang dibentuk khusus oleh CSF Group asal Malaysia untuk mengembangkan bisnis data center di Indonesia. Perusahaan ini menginvestasikan dana USD 100 juta untuk membangun gedung data center khusus seluas 10 ribu meter persegi untuk kapasitas 4000 rak server.
Sementara Telkom Sigma telah mempersiapkan data center seluas 15 ribu meter dengan investasi Rp 400 miliar untuk melengkapi dua data center sebelumnya yang telah dibangun di Surabaya dan Serpong.
"sebagai perusahaan yang fokus pada solusi IT services, kami tengah memperluas pasar dengan melengkapi portofolio solusi TelkomCloud untuk mendukung proses bisnis perusahaan baik segmen enterprise ataupun UMKM," kata Rizkan Chandra, Presiden Direktur Telkomsigma.
Indonesia adalah negara dengan jumlah Usaha Mikro, Kecil dan Menegah (UMKM) paling banyak di ASEAN. Pada 2010, total UMKM di Indonesia sudah mencapai 51, 3 Juta unit usaha yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.
"Peran UMKM sangat penting mengingat 20 persen cadangan devisa Indonesia berasal dari usaha yang identik dengan ekonomi kerakyatan tersebut," pungkas Rizkan.
Sumber
0 komentar:
Posting Komentar