Umumnya orang sering bercermin untuk melihat kondisi wajah atau penampilannya. Tapi terlalu lama mengaca bisa membuat seseorang takut atau cemas jika melihat dirinya di cermin. Kenapa begitu?
Penelitian baru menunjukkan relawan yang melihat dirinya di cermin selama 10 menit pada suatu waktu secara bertahap bisa membuatnya lebih cemas dan tertekan tentang penampilannya, meskipun awalnya ia merasa senang ketika bercermin.
Para ilmuwan mengakui bahwa bercermin yang berkepanjangan bisa merugikan seseorang pada kondisi tertentu karena bisa menyebabkan gangguan dismorfik tubuh (Body Dysmorphic Disorder/BDD) yang mana seseorang secara permanen merasa khawatir tentang penampilan atau bentuk tubuhnya.
"Menatap cermin bisa memicu peningkatan stres yang biasa terjadi pada pasien BDD. Tapi menariknya, peserta yang sehat bisa mengalami respons yang mirip dengan pasien BDD," ujar peneliti yang dilaporkan dalam jurnal Behaviour Research and Therapy, seperti dikutip dari Dailymail, Kamis (9/2/2012).
Beberapa penelitian menunjukkan sekitar 8 dari 10 perempuan tidak puas saat bercermin, bahkan studi terbaru menemukan cermin bisa memicu kecemasan dan stres pada pasien BDD, meski sebenarnya terlihat normal.
Sampai saat ini penyebabnya tidak diketahui tapi lebih umum terjadi pada orang yang punya riwayat depresi. Banyak orang menggunakan make up tebal untuk menyamarkan kekurangan yang dirasakannya dan berulang kali bercermin.
Dalam studi ini peneliti dari Institute of Psychiatry, London membandingkan efek cermin antara 25 pasien BDD dengan 25 sukarelawan sehat yang melibatkan 2 tes. Sekitar setengah dari partisipan ini adalah perempuan.
Tes pertama peserta diminta melirik dirinya di cermin selama 25 detik, lalu dinilai kepuasannya sebelum dan setelah tes. Sedangkan tes kedua, peserta diminta bercermin minimal 10 menit lalu dinilai lagi kepuasannya.
Hasilnya penderita BDD menjadi semakin tertekan dengan penampilannya meski hanya melirik 25 detik. Tapi orang yang sehat menunjukkan tanda-tanda kecemasan saat terlalu lama menatap cermin.
"Ketika seseorang yang sehat terlalu lama menatap cermin, maka ia akan mulai lebih fokus pada ketidaksempurnaannya sehingga memicu stres dan cemas. Ada kemungkinan menatap diri terlalu lama di cermin bukanlah hal yang baik," ujar psikolog Andrew Hill dari Leeds University School of Medicine.
Sumber
0 komentar:
Posting Komentar