Saat melakukan check-in penerbangan, kebanyakan orang pilih duduk di dekat jendela agar bisa melihat pemandangan. Namun dalam penerbangan jarak jauh, posisi tempat duduk dekat jendela justru tidak dianjurkan karena lebih tidak sehat.
Menurut para ahli dari American College of Chest Physicians, menduduki kursi pesawat di dekat jendela cenderung membuat seseorang jarang bergerak. Padahal dalam penerbangan jarak jauh, duduk diam selama lebih dari 10 jam berisiko memicu Deep Vein Trombosis (DVT).
Kondisi yang tiap tahunnya menyerang 25.000 orang di Inggris ini terjadi akibat penggumpalan darah di kaki saat duduk terlalu lama. Gumpalan itu bisa menyumbat pembuluh darah yang menuju jantung atau otak, sehingga sering memicu kematian mendadak.
DVT juga bisa berakibat fatal jika gumpalan darah itu terbawa ke paru-paru. Penyumbatan pembuluh darah di paru-paru bisa memicu embolisme paru, yang juga menyebabkan kematian mendadak karena aliran darah pada pembuluh nadi di paru-parunya terhenti.
Dalam kaitannya dengan risiko DVT, duduk di posisi tengah tentu lebih menguntungkan karena lebih mudah keluar untuk berjalan-jalan misalnya pergi ke toilet. Sedangkan saat duduk di samping jendela, orang cenderung sungkan ke mana-mana karena harus melangkahi penumpang di sebelahnya.
Dalam sebuah publikasi terbaru, American College of Chest Physicians menganjurkan orang-orang yang berisiko mengalami DVT untuk mempertimbangkan hal ini saat check in. Kelompok yang dianggap berisiko antara lain ibu hamil, orang tua dan perempuan yang mengonsumsi pil KB.
Penelitian ini juga membantah adanya sindrom kelas ekonomi (economy class syndrome), yang seolah-olah mengatakan bahwa DVT hanya terjadi di kelas ekonomi. Menurut para peneliti, risiko yang sama juga dijumpai di kelas bisnis maupun eksekutif.
Sumber
0 komentar:
Posting Komentar