Merebaknya kasus malaria di desa Hargotirto, Kulonprogo membuat dinas kesehatan setempat segera ambil langkah cepat. Bahkan, Bupati Kulonprogo, dr H Hasto Wardoyo, tengah bersiap-siap mengeluarkan surat keputusan Kejadian Luar Biasa (KLB) atas wabah ini.
Apalagi, virus malaria yang merebak di Hargotirto, Kulonprogo ini adalah jenis Plasmodium falciparum, yaitu virus penyebab malaria yang paling berbahaya dan memiliki tingkat komplikasi dan tingkat kematian tertinggi.
KLB adalah salah satu status yang diterapkan di Indonesia untuk mengklasifikasikan peristiwa merebaknya suatu wabah penyakit. Status KLB ini diharapkan dapat meningkatkan kewaspadaan masyarakat dan pejabat setempat untuk menangani wabah malaria yang menyerang desa tersebut sejak awal tahun ini.
"Kami akan segera mengeluarkan SK untuk KLB karena sudah memenuhi syarat, dan kita tidak usah malu-malu. Sebab memang ada faktor yang sifatnya memang tidak mudah diubah, faktor demografis misalnya. Minggu depan siap kami keluarkan," kata dr Wardoyo kepada detikHealth, seperti ditulis Minggu (15/1/2012).
Awal bulan ini, telah tercatat 43 warga terserang malaria. Meskipun tidak menimbulkan korban jiwa, penyakit malaria yang berpotensi kematian memang sangat perlu diwaspadai. Uniknya, di antara daerah Kulon Progo yang lain, daerah Kokap, khususnya daerah Hargotirto inilah yang paling banyak diserang wabah ini.
"Ada satu pertanyaan yang belum terjawab sejak dulu. Kenapa wabah malaria selalu menyerang di daerah ini. Mungkin ada sesuatu yang spesial di daerah ini yang menyebabkan nyamuk malaria banyak berkembang di sini dibandingkan daerah lain. Dan pertanyaan ini sampai sekarang belum terjawab," kata dr Wardoyo yang juga spesialis obstetri ginekologi ini.
Lebih lanjut, ia melihat beberapa kebiasaan masyarakat mungkin bisa menjadikan warga lebih mudah terserang nyamuk malaria, contohnya seperti kebiasaan menyadap nira tanpa memakai baju atasan. Menurut beliau, faktor lingkunganlah yang nampaknya sangat mempengaruhi penyebaran malaria di daerah tersebut.
Selain itu, beliau juga telah mengerahkan bantuan tenaga medis sebanyak 35 orang untuk satu lingkungan pandemi. Beliau juga menegaskan bahwa pihaknya telah melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait dan mempersiapkan berbagai tindakan seperti menyediakan tambahan kelambu dan obat-obatan.
Sumber
0 komentar:
Posting Komentar