Penilaian sepihak tersebut dikeluarkan oleh Fujifilm karena kameranya dibekali dengan sensor CMOS APS-C X-Trans 16 MP. Menurutnya, sensor baru ini mampu menghasilkan foto dengan kualitas yang setara sensor full frame.
Ditambah dengan adanya susunan filter warna dengan layout piksel barunya, Fujifilm menjanjikan pemecahan masalah efek moire. Efek ini sering terjadi saat seorang fotografer membidik pattern.
Menilik ke desainnya, kamera ini memang mencuri perhatian. Meneruskan kesuksesan keluarga X-pro sebelumnya, yakni Fuji X100 dan Fuji X10, desain kamera bergaya retro dan kontrol manual tetap dipertahankan di sini. Pun dengan adanya grip di body depan, kamera ini menjanjikan pegangan yang nyaman saat dipakai.
Kamera yang memakai prosessor EXR ini akan dirilis di bulan Februari nanti. Mengunggulkan sensor yang bersaing dengan sensor full frame seperti yang terdapat pada Canon EOS 5D Mark II, X-Pro1 dipatok dengan harga yang jauh di atas kategori mirrorless. Dikutip detikINET dari TheVerge, Rabu (11/1/2012), ia dilabeli harga USD 1.700 atau sekitar Rp 15 juta.
Kamera Fujifilm X-Pro1 unjuk gigi untuk pertama kalinya di ajang CES yang diadakan di Las Vegas minggu ini. Ia meramaikan vendor lain yang juga meluncurkan kamera anyar di ajang akbar tersebut seperti Nikon dengan D4, G1 X dari Canon dan Lumix SZ7 keluaran Panasonic.
Sumber
0 komentar:
Posting Komentar