London - Kartu merah punya cerita di Premier League dinihari tadi. Dua pemain mendapatkannya dan menghadirkan protes. Sementara satu orang pemain lolos, meski dinilai layak mendapatkannya.
Pemain yang pertama adalah Johan Djourou. Manajer Fulham, Martin Jol, menyebut Djourou layak mendapatkan kartu kuning kedua setelah menekel Bobby Zamora. Malahan, manajer asal Belanda itu menilai Djourou seharusnya mendapat kartu kuning kedua lebih awal.
Arsene Wenger tentu tidak sepaham dengan Jol. Ia bahkan berang pada keputusan wasit Lee Probert dan mengatakan keputusannya sebagai sebuah lelucon. Kalah jumlah pemain, The Gunners takluk 1-2.
"Kami kehilangan banyak peluang dan memiliki sejumlah keputusan yang buruk dari wasit hari ini. Keduanya membuat perbedaan," sengat Wenger di BBC.
Pemain yang kedua adalah Joey Barton. Ia mendapatkan kartu merah langsung pada menit 36, 25 menit setelah membawa Queens Park Rangers unggul 1-0, lantaran terlibat cekcok dengan Bradley Johnson dan tampak menanduknya.
Barton mengklaim bahwa ia tak pernah benar-benar menanduk Johnson dan para ofisial membuat keputusan salah karena hanya melihat dari reaksi Johnson.
"Hakim garis jelas tak pernah melihatnya. Yang dia lihat hanya reaksi Johnson. Kepala saya bahkan tidak bergerak sama sekali," protesnya seperti dilansir Sportinglife.
QPR yang kalah jumlah pemain kemudian kalah 1-2 setelah Anthony Pilkington dan Steve Morrison bergantian membobol gawang Patrick Kenny.
Pemain terakhir adalah Frank Lampard. Dia tidak terkena kartu merah, namun banyak pihak, dan Lampard sendiri, menilai bahwa ia layak mendapatkannya.
Penyebabnya? Apalagi kalau bukan tekel yang mendarat di atas engkel Adam Hammill. "Sejujurnya tak ada maksud jahat, tekel saya telat dan saya mungkin beruntung masih tetap bisa berada di lapangan," akunya.
Lampard kemudian jadi pahlawan dan membuat Chelsea menang 2-1 atas Wolverhampton Wanderers.
Pemain yang pertama adalah Johan Djourou. Manajer Fulham, Martin Jol, menyebut Djourou layak mendapatkan kartu kuning kedua setelah menekel Bobby Zamora. Malahan, manajer asal Belanda itu menilai Djourou seharusnya mendapat kartu kuning kedua lebih awal.
Arsene Wenger tentu tidak sepaham dengan Jol. Ia bahkan berang pada keputusan wasit Lee Probert dan mengatakan keputusannya sebagai sebuah lelucon. Kalah jumlah pemain, The Gunners takluk 1-2.
"Kami kehilangan banyak peluang dan memiliki sejumlah keputusan yang buruk dari wasit hari ini. Keduanya membuat perbedaan," sengat Wenger di BBC.
Pemain yang kedua adalah Joey Barton. Ia mendapatkan kartu merah langsung pada menit 36, 25 menit setelah membawa Queens Park Rangers unggul 1-0, lantaran terlibat cekcok dengan Bradley Johnson dan tampak menanduknya.
Barton mengklaim bahwa ia tak pernah benar-benar menanduk Johnson dan para ofisial membuat keputusan salah karena hanya melihat dari reaksi Johnson.
"Hakim garis jelas tak pernah melihatnya. Yang dia lihat hanya reaksi Johnson. Kepala saya bahkan tidak bergerak sama sekali," protesnya seperti dilansir Sportinglife.
QPR yang kalah jumlah pemain kemudian kalah 1-2 setelah Anthony Pilkington dan Steve Morrison bergantian membobol gawang Patrick Kenny.
Pemain terakhir adalah Frank Lampard. Dia tidak terkena kartu merah, namun banyak pihak, dan Lampard sendiri, menilai bahwa ia layak mendapatkannya.
Penyebabnya? Apalagi kalau bukan tekel yang mendarat di atas engkel Adam Hammill. "Sejujurnya tak ada maksud jahat, tekel saya telat dan saya mungkin beruntung masih tetap bisa berada di lapangan," akunya.
Lampard kemudian jadi pahlawan dan membuat Chelsea menang 2-1 atas Wolverhampton Wanderers.
Posted in: Seputar Berita Arsenal
0 komentar:
Posting Komentar