Ubud kaya akan berbagai pilihan tempat makan yang menyajikan makanan lokal dan internasional. Sayangnya makanan makanan yang terkenal di Ubud banyak yang tidak halal. Tapi, kini ada Warung Balicow yang menawarkan pilihan menu steak Argentina halal bagi para pengunjungnya.
Ubud adalah salah satu tujuan di kalangan turis lokal maupun mancanegara yang berkunjung ke Bali. Selain keindahan alamnya yang masih hijau, banyak turis lokal dan mancanegara datang ke Ubud untuk menikmati babi panggang. Salah satu resto yang terkenal adalah Babi Panggang Ibu Oka ataupun Iga babi panggang ala Naughty Nuris. Apalagi sajian yang mengandung daging babi adalah hal yang umum bagi restoran di Bali.
Namun bagi turis lokal yang hanya menikmati makanan halal seperti saya, memang harus ekstra hati-hati dalam memilih restoran. Apalagi mencari makanan ala barbekyu yang halal di Ubud merupakan hal yang sulit dilakukan. Tapi atas saran seorang teman pada saat saya berkunjung ke Ubud baru-baru ini, saya pun berhasil menemukan warung ala barbeque yang menyajikan makanan halal.
Warung Balicow adalah nama restoran tersebut. Letaknya di jalan yang sama dengan warung yang terkenal di ubud itu, Naughty Nuris. Dari namanya, warung ini mendeklarasikan sebagai tempat makan sapi bali. Namun di bagian depan, terpampang logo halal yang tentunya menandakan bahwa semua makannya adalah halal untuk dikonsumsi.
Selama ini muncul anggapan bahwa sapi bali adalah binatang yang suci seperti di India dan pantang di makan. Di Bali sebenarnya tidak seperti itu, memang ada beberapa pantangan dan kasta tertentu yang tidak boleh makan sapi, namun pada umumnya makan daging sapi bukan menjadi hal yang tabu di Bali. Warung ini sepertinya ingin mempromosikan kelezatan daging sapi bali kepada para turis yang dating ke Ubud.
Jarang pula yang tahu kalau ternyata Bali adalah salah satu penghasil daging sapi terbaik di Indonesia, karena nenek moyang mereka adalah banteng yang diternakkan. Sapi di Bali dirawat oleh penduduk di halaman rumahnya, dan dibiarkan merumput dengan bebas. Konon, cara memelihara sapi bali ini membuat sapi dibali tidak stress sehingga menghasilkan daging yang emput dan lezat tanpa memerlukan perawatan khusus, sebagaimana sapi penghasil daging wagyu.
Deretan drum-drum berwarna hitam menyambut kedatangan saya di warung yang terletak di tepi sawah ini. Menurut pelayannya drum-drum tersebut di buat sendiri oleh pemiliknya untuk mengolah daging sapi yang akan di sajikan. Ada drum untuk meng-grill dan ada pula yang untuk membuat daging asap. Terdapat thermometer di setiap drumnya, menandakan bahwa drum ini bukan asal dibuat. Thermometer membuat makanan yang di sajikan dapat di ukur kematangannya secara sempurna.
Menurut pelayannya, pemilik restoran ini adalah seorang muslim yang sangat mencintai daging sapi bali. Warung ini hanya menyajikan 2 jenis potongan daging sapi bali yaitu Sirloin dan Tenderloin. Atas saran pelayannya sayapun memesan Argentina Steak untuk menu makan siang saya kali ini.
Tak lama kemudian keluarlah pesanan saya, Argentina Steak. Dari namanya ini adalah Steak ala Argentina dengan mempergunakan daging sapi bali. Potongan besar daging sirloin seberat 250 gram yang di-grill dengan tingkat kematangan medium dan balutan olive oil dan dilumuri dengan saus hijau.
Saus hijau ini dinegara asalnya dikenal dengan nama adalah cumicuri. Saus Cumicuri ini terbuat dari basil dan coriander yang di campur dengan olive oil dan sedikit lemon. Daging yang di-grill dengan ukuran medium memunculkan juicy yang meleh pada saat saya memotong daging untuk pertama kalinya. Di padukan dengan Cumicuri menimbulkan sensasi yang segar dimulut dan membuat saya menikmati cocolan ini secara perlahan-lahan sambil ditemani home made friench Fries dan sayur tumisnya.
Tingkat kerusakan untuk steak Argentina ini (Rp 65.000) dan sebotol coca cola (Rp 10.000). Akhirnya, saya menemukan tempat bersantap ala barbeque di tepi sawah di daerah Ubud. Terlebih lagi tempat ini menyajikan makanan halal yang cocok bagi saya.
Sumber
0 komentar:
Posting Komentar