Kedua obat itu adalah phentermine dan diethylpropion. Obat ini mirip dengan amfetamin dan sebenarnya di Inggris sudah dilarang penggunaannya pada tahun 2000 karena khawatir menyebabkan penyakit jantung.
Salah satu pasien yang mengonsumsi obat tersebut adalah Josy Lofthouse. Ia mengaku mengalami jantung berdebar, sesak napas dan insomnia setelah mengonsumsi pil pelangsing yang diberikan oleh sebuah klinik swasta.
Ibu 2 anak ini mengungkapkan dirinya mengkonsumsi pil tersebut karena mengikuti program diet di sebuah klinik di Inggris. Ia diberikan pil pelangsing selama 1 bulan tanpa memberi tahu peringatan bahaya yang mungkin muncul.
"Saya menjadi hiperaktif dan insomnia parah. Hal terburuk dari itu semua adalah mengalami jantung berdebar-debar yang mengerikan dan konstan tanpa bisa saya kendalikan," ujar Lofthouse (52 tahun) seperti dikutip dari Dailymail, Rabu (8/2/2012).
Lofthouse memang kehilangan beberapa kilogram berat badannya dalam minggu pertama setelah konsumsi pil tersebut, tapi ia menjadi sangat takut dengan efek samping yang muncul sehingga tidak ingin melanjutkannya.
"Sekarang saya bisa memiliki ukuran yang lebih ramping dengan melakukan pola makan yang sehat serta berolahraga dan berhenti mengonsumsi pil tersebut," ujar Lofthouse yang tinggal di London Utara.
Badan pengawas kesehatan Inggris mengungkapkan memang sejumlah pusat klinik swasta di Inggris memberikan obat penurun berat badan yang bisa menimbulkan risiko bahaya bagi pasien yang mengonsumsi.
Dari hasil penyelidikan, didapatkan ada 6 klinik yang tidak memberikan peringatan bahaya pada obat tersebut.
Dalam beberapa kasus dokter bahkan tidak peduli dengan kondisi pasien, seperti tidak memeriksa tekanan darah pasien sebelum meresepkannya meski pil tersebut diketahui berkaitan dengan masalah jantung.
Bahkan dalam salah satu klinik, Diet Centre di St Neots, Cambridgeshire, peneliti menemukan perawat tengah membagi-bagikan pil pelangsing meskipun ia tidak memiliki kualifikasi untuk hal tersebut.
Tidak ada bukti pasien diukur tekanan darah atau berat badannya sebelum diberikan phentermine dan diethylpropion. Sejak ditemukan bukti tersebut, maka klinik ini sudah resmi ditutup.
"Kami akan memberikan perhatian utama untuk klinik yang membagikan obat-obatan berbahaya tanpa memberi tahu peringatan," ujar Dr Anthony Adam Schiff dari Newbury, Berkshire.
Sumber
0 komentar:
Posting Komentar