Jika Anda ingin menurunkan berat badan, maka makan buah dan sayur adalah pilihan terbaik. Dari semua jenis buah dan sayur, ada beberapa buah yang paling efektif untuk menurunkan berat badan. Apa saja?
Buah dan sayur menggantikan makanan berkalori tinggi yang dapat membantu mengendalikan asupan kalori. Selain itu, makan buah dan sayur yang kaya dengan serat dan protein juga dapat membuat Anda merasa kenyang lebih lama, serta meningkatkan energi untuk melakukan aktivitas fisik sepanjang hari.
Berikut beberapa buah dan sayur terbaik untuk menurunkan berat badan, seperti dilansir Livestrong, Kamis (9/2/2012):
1. Apel
Semua buah dan sayuran yang mengandung banyak air dan serat dapat menghasilkan sinyal kenyang di usus halus, apel salah satunya. Setelah dicerna, apel memproduksi hormon GLP-1, yang mengirimkan sinyal ke otak untuk membujuk Anda berpikir perut sudah atau masih kenyang.
Penelitian menunjukkan apel juga sangat efektif untuk menurunkan berat badan. Makan satu buah apel berukuran sedang 15 menit sebelum makan untuk membantu mengatur nafsu makan.
2. Jeruk
Jeruk mengandung serat tinggi. Jeruk dapat membantu merasa kenyang lebih lama. Sehingga dapat membantu makan lebih sedikit sepanjang hari.
3. Bayam
Bayam adalah sayuran yang sangat rendah kalori dan dapat digunakan dalam berbagai jenis makanan, seperti sup, lauk pauk dan salad. Bayam dapat meningkatkan perasaan kenyang selama pembatasan kalori.
Sebuah studi pernah dipublikasikan dalam International Journal of Food Sciences and Nutrition, yang membandingkan efek dari bayam dan sayuran lainnya pada perasaan kenyang. Hasilnya, bayam dapat membuat rasa kenyang lebih dari sayuran lain seperti wortel.
4. Brokoli
Seperti bayam, brokoli tinggi dalam volume dan rendah kalori. Selain itu, brokoli sangat rendah pada indeks glikemik, yang merupakan indikator seberapa cepat makanan diserap oleh tubuh. Dengan begitu, brokoli dapat membantu menurunkan berat badan dan lemak tubuh lebih cepat daripada makanan dengan indeks glikemik tinggi seperti roti putih dan soda, menurut laporan Oregon State University.
Sumber
0 komentar:
Posting Komentar