Meski bertambahnya usia identik dengan semakin banyaknya beban pikiran, bukan berarti orang dewasa lebih sering mengalami insomnia atau susah tidur. Menurut penelitian, di atas usia 40 tahun kualitas tidur akan semakin menyamai bayi.
Penelitian yang dilakukan dengan menyurvei 15.000 orang di Inggris ini membantah anggapan bahwa orang dewasa pasti susah tidur. Meski masalah dan beban pikiran tambah banyak, faktanya makin dewasa kualitas tidur malah cenderung semakin nyenyak.
"Ini memang bertentangan dengan keyakinan banyak orang. Hasil ini memaksa kita untuk memikirkan lagi pengetahuan kita tentang gangguan tidur pada orang dewasa," kata Dr Michael Grandner dari University of Pennsylvania seperti dikutip dari Dailymail, Jumat (2/3/2012).
Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Sleep edisi Maret 2012 ini mengamati gangguan tidur yang dialami para partisipan termasuk berbagai gejala insomnia. Peneliti juga menanyakan berbagai faktor yang sekiranya berpengaruh, termasuk gaya hidup, ras, riwayat depresi dan status kesehatan.
Hasil pengamatan menunjukkan, status kesehatan dan riwayat depresi paling mempengaruhi risiko gangguan tidur. Makin sering stres dan depresi serta sering sakit, maka partisipan akan semakin sering mengalami insomnia atau susah tidur yang kemudian memicu rasa letih sepanjang hari.
Tidak seperti yang dibayangkan sebelumnya, faktor usia justru tidak banyak pengaruhnya. Bahkan jika selama ini dianggap orang tua lebih sering insomnia daripada kaum muda, yang teramati jsutru sebaliknya yakni makin dewasa kualitas tidurnya malah semakin meningkat.
Titik balik dalam hal peningkatan kualitas tidur menurut penelitian ini terjadi pada sekitar usia 40-an tahun. Banyaknya beban pikiran di usia tersebut memang sedikit mengurangi kualitas tidur, namun kemudian membaik lagi di usia-usia selanjutnya.
Dalam penelitian itu juga diungkap, kualitas tidur paling baik dimiliki oleh kelompok usia 80-an tahun yang dikatakan bisa tidur senyenyak bayi.
Sumber
0 komentar:
Posting Komentar