Sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa ikan merupakan makanan terbaik bagi bayi Anda. Para peneliti mengungkapkan bahwa bayi yang diberi makan dengan ikan sebelum berusia 9 bulan dapat memotong risiko masalah pernafasan, seperti asma, saat memasuki usia anak-anak.
Peneliti dari University of Gothenburg melakukan investigasi pada lebih dari 4.100 keluarga yang dipilih secara acak. Mereka diharuskan menjawab pertanyaan yang disiapkan peneliti mengenai kebiasaan makanan anak dan kesehatan anak saat berusia 6 bulan, 12 bulan dan 4,5 tahun.
Seiring waktu, saat anak berusia 4,5 tahun peneliti menemukan satu dari lima anak mengalami setidaknya satu kali wheezing (suara timbul saat bernapas akibat penyempitan di saluran nafasnya). Sementara itu, satu dari 20 anak mengalami wheezing berulang-ulang.
Dari hasil tersebut, tiga perempat anak telah menggunakan obat asma dan lebih dari setengahnya didiagnosa mengalami asma oleh dokter.
"Wheezing berulang-ulang merupakan masalah klinis yang sangat umum terjadi pada balita dan dibutuhkan perawatan medis yang lebih baik dan pemahaman tentang mekanisme dasar. Tujuan dari studi kami adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor risiko dan faktor pelindung untuk penyakit ini," ungkap ketua penelitian, Dr Emma Goksor.
Studi ini juga menemukan bahwa bayi yang makan ikan sebelum usia 9 bulan bisa mengurangi timbulnya whezeeing saat mereka berusia 4,5 tahun.
Penelitian lainnya di tahun 2009 dengan peneliti yang sama menghubungkan anak yang rutin makan ikan dengan rendahnya risiko eczema.
Penelitian tersebut menunjukkan bahwa bayi dimana ibunya mengonsumsi minyak ikan selama masa kehamilan memiliki 16 persen lebih rendah risiko eczema dan 13 persen lebih rendah mengalami alergi makanan.
Banyak peneliti yang percaya bahwa omega-3 fatty acids yang terkandung di ikan memainkan peranan kuat pada kesehatan anak.
Peneliti dari University of Gothenburg melakukan investigasi pada lebih dari 4.100 keluarga yang dipilih secara acak. Mereka diharuskan menjawab pertanyaan yang disiapkan peneliti mengenai kebiasaan makanan anak dan kesehatan anak saat berusia 6 bulan, 12 bulan dan 4,5 tahun.
Seiring waktu, saat anak berusia 4,5 tahun peneliti menemukan satu dari lima anak mengalami setidaknya satu kali wheezing (suara timbul saat bernapas akibat penyempitan di saluran nafasnya). Sementara itu, satu dari 20 anak mengalami wheezing berulang-ulang.
Dari hasil tersebut, tiga perempat anak telah menggunakan obat asma dan lebih dari setengahnya didiagnosa mengalami asma oleh dokter.
"Wheezing berulang-ulang merupakan masalah klinis yang sangat umum terjadi pada balita dan dibutuhkan perawatan medis yang lebih baik dan pemahaman tentang mekanisme dasar. Tujuan dari studi kami adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor risiko dan faktor pelindung untuk penyakit ini," ungkap ketua penelitian, Dr Emma Goksor.
Studi ini juga menemukan bahwa bayi yang makan ikan sebelum usia 9 bulan bisa mengurangi timbulnya whezeeing saat mereka berusia 4,5 tahun.
Penelitian lainnya di tahun 2009 dengan peneliti yang sama menghubungkan anak yang rutin makan ikan dengan rendahnya risiko eczema.
Penelitian tersebut menunjukkan bahwa bayi dimana ibunya mengonsumsi minyak ikan selama masa kehamilan memiliki 16 persen lebih rendah risiko eczema dan 13 persen lebih rendah mengalami alergi makanan.
Banyak peneliti yang percaya bahwa omega-3 fatty acids yang terkandung di ikan memainkan peranan kuat pada kesehatan anak.
0 komentar:
Posting Komentar