Pages

Jumat, 30 Desember 2011

Kain Khas Indonesia Go International, Why Not!

detail berita
Ichwan Thoha (Foto: Google)
BERBAGAI langkah dilakukan guna memajukan produk-produk fesyen Indonesia, di antaranya kain khas daerah. Bahkan, tak sedikit yang mencoba peruntungan menawarkannya pada pasar global. Tak mudah memang, tetapi tak sesulit itu juga jika mengetahui hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan untuk bisa merebut hati konsumen skala internasional. Apakah itu?

Desainer fesyen kondang Ichwan Thoha mengatakan, besar peluang bagi kain khas daerah di Indonesia untuk “go international”. Hanya, diperlukan beberapa penyesuaian, baik dari segi bahan, warna, maupun motif kain.

Jika dibuat sebagai bahan pakaian, maka penyesuaian juga meliputi bentuk potongan pakaian.

"Pada dasarnya bule tidak suka yang terlalu Asia," kata Ichwan saat berbincang dengan okezone usai memberikan penilaian dalam acara babak penyisihan Indonesia Dream Festival (IDeFest) 2011 kategori “Fashion Stylist” di Jakarta, Senin (26/12/2011).

Untuk memeroleh hasil penyesuaian yang sempurna, lanjutnya, maka kain ini sebaiknya dibuat khusus, bukan langsung mengandalkan pada produk asli daerah. Dengan begitu, modifikasi-modifikasi mudah dilakukan. Misal, tetap mengandalkan corak batik tetapi bahan dibuat satin.

Warna kain khas Indonesia dibuat lebih ngepop. Warna-warna yang ekspresif dan berani adalah yang sedang digemari bule, seperti warna biru coral.

Sementara untuk motif, sebaiknya tidak terlalu berat. Warna motif juga tidak dibuat terlalu mencolok sehingga terkesan timbul dari warna dasar kain.

"Sebaiknya warna motif sama warna dasar seperti satu warna," jelasnya.

Layaknya gaun, lanjutnya, kain khas Indonesia manis jika dibuat lebih panjang, asimetris, dan berbelahan tinggi. Tinggalkan aksen manik-manik yang berlebihan.

Sumber

0 komentar:

Posting Komentar

Pages

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More