Pages

Rabu, 21 Desember 2011

Anak Bertubuh Pendek Jadi Prioritas Kemenkes Tahun 2012

img
Jakarta, Meski diakui masih ada, kasus gizi kurang dan gizi buruk diklaim sudah banyak berkurang selama 2011. Selanjutnya di tahun 2012, Menteri Kesehatan akan memprioritaskan penanganan anak-anak yang mengalami stunting atau bertubuh pendek.

"Kasus gizi buruk atau kurang saat ini sudah jauh lebih baik. Tapi dari 10 anak, 3 sampai 4 orang tubuhnya masih pendek-pendek," kata Menteri Kesehatan (Menkes) Endang Rahayu Sedyaningsih usai memberi penghargaan RS Sayang Ibu dan Bayi di Kementerian Kesehatan, Rabu (21/12/2011).

Menurut Menkes, anak-anak yang mengalami stunting atau bertubuh pendek perlu mendapat perhatian karena angkanya masih tinggi. Secara nasional, angkanya mencapai 36,5 persen dan kasusnya tersebar secara merata hampir di seluruh wilayah Indonesia.

Untuk tahun 2012, Menkes mengungkap ada beberapa strategi yang disiapkan namun strategi utamanya adalah memberi perhatian khusus pada 1.000 hari pertama kehidupan si anak. Sejak dalam kandungan hingga berusia 2 tahun, anak diupayakan mendapat nutrisi yang terbaik.

Upaya konkret yang akan dilakukan antara lain melalui penimbangan berat badan, perawatan jika ada yang terganggu pertumbuhannya. Jaminan untuk mendapat Air Susu Ibu (ASI) eksklusif maupun Makanan Pendamping ASI untuk yang sudah berusia di atas 6 bulan juga termasuk langkah yagn akan ditempuh.

Meski stunting atau kasus anak bertubuh pendek terjadi di seluruh Indonesia, Menkes merencanakan 10 wilayah sebagai pilot atau percontohan di tahun 2012. Menurut Menkes, sebagian besar dari wilayah percontohan tersebut berada di Indonesia bagian timur.

Stunting atau disebut juga kuntet memang termasuk dampak lain dari gizi buruk atau kurang, yang sifatnya tergolong kronis. Artinya dampak ini tidak selalu terjadi pada anak yang kurang gizi, melainkan bisa berdampak pada generasi atau keturunan berikutnya.


Sumber

0 komentar:

Posting Komentar

Pages

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More