SEWAKTU kecil, tak sedikit wanita membayangkan sosok suami sempurna mirip pangeran dalam kisah-kisah dongeng (tinggi, tampan, dan kaya raya). Namun dewasa ini, wanita lebih realistis jika bicara pasangan hidup.
Setidaknya begitu menurut studi yang dilakukan oleh Remington terhadap 2.000 wanita. Hanya 25 persen responden yang percaya pria sempurna masih ada di dunia.
Sementara sisanya, atau 75 persen responden tidak mencari Mr Right, tapi cukup Mr Good Enough. Itulah alasan mereka menilai calon suami kelak 69 persen sempurna. Demikian seperti yang disitat Askmen, Rabu (28/12/2011).
Mengapa hanya 69 persen? Responden menganggap suami mereka kelak akan melakukan banyak kesalahan. Seperti membiarkan pintu kamar mandi terbuka setelah digunakan, terlalu banyak nonton siaran olahraga dan jorok.
Mendengkur dan mengomentari cara responden menyetir termasuk di antara poin yang akan menurunkan kualitas pria di mata wanita. Selain itu, satu dari lima responden percaya pria tak pernah mau mendengarkan.
Kabar baiknya, 35 persen responden mengaku kepribadian lebih penting dalam menilai kualitas seorang pria. Jika pria itu dapat membuatnya tersenyum, maka wanita tak akan menolak jika pria tadi mengajaknya berkencan.
Setidaknya begitu menurut studi yang dilakukan oleh Remington terhadap 2.000 wanita. Hanya 25 persen responden yang percaya pria sempurna masih ada di dunia.
Sementara sisanya, atau 75 persen responden tidak mencari Mr Right, tapi cukup Mr Good Enough. Itulah alasan mereka menilai calon suami kelak 69 persen sempurna. Demikian seperti yang disitat Askmen, Rabu (28/12/2011).
Mengapa hanya 69 persen? Responden menganggap suami mereka kelak akan melakukan banyak kesalahan. Seperti membiarkan pintu kamar mandi terbuka setelah digunakan, terlalu banyak nonton siaran olahraga dan jorok.
Mendengkur dan mengomentari cara responden menyetir termasuk di antara poin yang akan menurunkan kualitas pria di mata wanita. Selain itu, satu dari lima responden percaya pria tak pernah mau mendengarkan.
Kabar baiknya, 35 persen responden mengaku kepribadian lebih penting dalam menilai kualitas seorang pria. Jika pria itu dapat membuatnya tersenyum, maka wanita tak akan menolak jika pria tadi mengajaknya berkencan.
0 komentar:
Posting Komentar