Pages

Senin, 30 Januari 2012

Banyak yang Masih Terapkan 4 Sehat 5 Sempurna

img
  Dulu masyarakat seringkali mendengar istilah 4 sehat 5 sempurna, sebenarnya pedoman hidup sehat ini sudah diganti menjadi pedoman gizi seimbang. Namun ternyata masih ada yang menerapkan pola 4 sehat 5 sempurna.

"Saat ini banyak yang masih melakukan pedoman 4 sehat 5 sempurna," ujar Dr dr Carmen M Siagian, MS, SpGK, Ketua 1 PDGMI (Perhimpunan Dokter Gizi Medik Indonesia) disela-sela acara Penghargaan Pemenang Kompetisi Tingkat Nasional Dokter Kecil-Mahir Gizi 2011: "Sehat Dimulai Dari Sekolahmu' di gedung kementerian dan kebudayaan, Jakarta, Senin (30/1/2012).

Dr Carmen mengungkapkan pedoman 4 sehat 5 sempurna sudah ada atau populer sejak tahun 1950 sampai dengan tahun 1995, karena pada tahun 1995 pedoman ini diganti menjadi gizi seimbang.

Pedoman Gizi Seimbang (PGS) yang saat ini diterapkan untuk menyiapkan pola hidup sehat masyarakat Indonesia dalam menghadapi beban ganda masalah gizi, yaitu ketika kekurangan dan kelebihan gizi terjadi secara bersama.

Pedoman gizi seimbang adalah susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat-zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh. Pedoman ini memperhatikan 4 prinsip yaitu:

  1. Variasi makanan
  2. Pentingnya pola hidup bersih
  3. Pentingnya pola hidup aktif dan olahraga
  4. Memantau berat badan ideal

Dalam pedoman 4 sehat 5 sempurna kebutuhan gizi semua orang disamaratakan, sedangkan dalam gizi seimbang berprinsip tiap golongan usia, jenis kelamin, kesehatan dan aktivitas fisik memerlukan asupan gizi yang berbeda sesuai dengan kebutuhan tubuhnya.

Seperti diketahui saat ini Indonesia menghadapi beban ganda yang mana masih ada masalah gizi kurang tapi di sisi lain ada masalah kelebihan gizi dan obesitas. Untuk itu diperlukan pedoman hidup sehat yang bisa mencakup kedua masalah ini.

"Untuk sekolah, status gizi anak bisa dengan menggunakan paspor sehat, sehingga bisa diketahui apakah memiliki gizi kurang atau gizi berlebih," ujar Dr dr Yustina Anie Indriastuti, MSc, SpGK, sekjen PDGMI.


Sumber

1 komentar:

Posting Komentar

Pages

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More