London - Imbas kekalahan dari Manchester United sungguh besar untuk Arsene Wenger. The Professor menjadi bahan cemoohan dari para pendukung Arsenal yang tidak puas dengan performa tim.
Wenger membuat beberapa keputusan yang kemudian banyak dikritik. Pertama, ia memainkan Johan Djourou sebagai bek kanan. Djorou kemudian terbukti tak bisa membendung Nani, Patrice Evra, dan terakhir umpan silang Ryan Giggs yang akhirnya berujung menjadi gol pertama MU. Ia kemudian mengganti Djorou dengan Nicholas Yennaris.
Pergantian itu terbukti jitu dan Arsenal berhasil menyamakan kedudukan lewat Robin van Persie di babak kedua. Namun, ditariknya Alex Oxlade-Chamberlain, yang tampil impresif pada laga tersebut, dan digantikan dengan Andrei Arshavin kembali menuai pertanyaan. Arshavin kemudian gagal menghalangi laju Antonio Valencia yang akhirnya berujung pada gol kemenangan 'Setan Merah'.
Wenger kemudian membela diri dari keputusannya mengganti Chamberlain. Menurutnya, pemain berusia 18 tahun tersebut mengalami cedera minor sehingga mau tak mau harus digantikan. Namun, tetap saja pembelaan ini tidak bisa membungkam kritik-kritik itu.
Bagaimana reaksi Wenger? "Saya bisa hidup dengan hal itu. Saya tak memikirkan reaksi fans. Saya hanya berpikir bagaimana memenangi pertandingan," ujarnya seperti dilansir AFP.
"Saya akan hidup selamanya dengan nilai-nilai yang saya pikir benar dalam dunia sepakbola. Satu atau dua kekalahan, satu atau dua reaksi buruk, tidak akan mengubah hal itu."
"Saya selalu percaya bahwa reaksi fans itu tergantung kepada kami. Tim-lah yang harus membuat para fans berdiri di belakang mereka, dan fans harus bangga dengan tim kesayangannya. Getaran itu harus datang dari dalam tim," tukasnya.
Wenger membuat beberapa keputusan yang kemudian banyak dikritik. Pertama, ia memainkan Johan Djourou sebagai bek kanan. Djorou kemudian terbukti tak bisa membendung Nani, Patrice Evra, dan terakhir umpan silang Ryan Giggs yang akhirnya berujung menjadi gol pertama MU. Ia kemudian mengganti Djorou dengan Nicholas Yennaris.
Pergantian itu terbukti jitu dan Arsenal berhasil menyamakan kedudukan lewat Robin van Persie di babak kedua. Namun, ditariknya Alex Oxlade-Chamberlain, yang tampil impresif pada laga tersebut, dan digantikan dengan Andrei Arshavin kembali menuai pertanyaan. Arshavin kemudian gagal menghalangi laju Antonio Valencia yang akhirnya berujung pada gol kemenangan 'Setan Merah'.
Wenger kemudian membela diri dari keputusannya mengganti Chamberlain. Menurutnya, pemain berusia 18 tahun tersebut mengalami cedera minor sehingga mau tak mau harus digantikan. Namun, tetap saja pembelaan ini tidak bisa membungkam kritik-kritik itu.
Bagaimana reaksi Wenger? "Saya bisa hidup dengan hal itu. Saya tak memikirkan reaksi fans. Saya hanya berpikir bagaimana memenangi pertandingan," ujarnya seperti dilansir AFP.
"Saya akan hidup selamanya dengan nilai-nilai yang saya pikir benar dalam dunia sepakbola. Satu atau dua kekalahan, satu atau dua reaksi buruk, tidak akan mengubah hal itu."
"Saya selalu percaya bahwa reaksi fans itu tergantung kepada kami. Tim-lah yang harus membuat para fans berdiri di belakang mereka, dan fans harus bangga dengan tim kesayangannya. Getaran itu harus datang dari dalam tim," tukasnya.
1 komentar:
terimakasi sangat bermakna bagi saya
http://kelaminkeluarnanah.spruz.com/
Posting Komentar