Para ibu sering mengeluh bahwa semakin banyak anak yang dimiliki, semakin sulit pula mengurangi berat badan yang naik selama kehamilan. Ternyata kecenderungan ini memang dipengaruhi timbunan lemak yang disimpan tubuh ketika hamil.
Penelitian yang dimuat dalam American Journal of Physiology, Endocrinology and Metabolism berhasil mengidentifikasi perubahan metabolik pada ibu dan anak yang diduga berperan penting dalam obesitas.
Ujicoba dilakukan pada tikus yang telah punya banyak anak memiliki timbunan lemak beberapa kali lebih besar dibandingkan tikus yang baru melahirkan sekali. Tikus yang punya banyak anak juga memiliki lonjakan gula darah yang lebih besar setelah makan, hal ini merupakan tanda munculnya diabetes.
Selain itu, tikus dengan banyak anak memiliki tingkat peradangan lebih tinggi dibandingkan dengan tikus beranak tunggal. Peningkatan tingkat peradangan berkaitan dengan penyakit jantung, diabetes, kanker dan berbagai penyakit lainnya.
Peneliti menemukan bahwa tikus jantan dari tikus yang sudah melahirkan beberapa kali memiliki berat badan 40 persen lebih tinggi dibandingkan tikus jantan dari tikus dengan anak tunggal.
Kecenderungan ini tetap stabil meskipun tikus dari ibu yang beranak banyak tersebut tidak memakan makanan yang lebih banyak. Perbedaan tersebut semakin jelas ketika anak tersebut menjadi semakin tua.
Ketika para peneliti memeriksa gen yang bertanggung jawab untuk menyimpan cadangan lemak, tikus yang memiliki banyak keturunan ditemukan lebih sedikit menggunakan lemaknya dibandingkan dengan tikus yang baru melahirkan sekali.
Para peneliti di University of Cincinnati mengamati tikus yang mengalami kenaikan berat badan setelah melahirkan lebih dari sekali. Peneliti membandingkan tikus yang melahirkan empat kali dengan tikus yang hanya sekali melahirkan.
Tikus-tikus ini kemudian ditimbang berat badannya dan diukur timbunan lemaknya. Para peneliti juga menguji tikus untuk melihat seberapa baik tubuhnya mengontrol kadar gula darahnya dan mengukur tingkat mereka peradangannya.
"Tikus yang melahirkan sebanyak empat kali 45% lebih berat daripada tikus yang hanya melahirkan sekali, meskipun keduanya memakan makanan dalam porsi yang sama. Temuan ini menunjukkan bahwa melahirkan beberapa kali dapat menyebabkan kenaikan berat badan dan peradangan dalam tubuh, tidak peduli berapapun usianya," kata peneliti, Sandra R. Rebholz seeprti dilansir Myhealthnewsdaily.com, Senin (30/1/2012).
Sumber
1 komentar:
terimakasi sangat bermakna bagi saya
https://medium.com/@ridwanmutakim222/
Posting Komentar