Dalam suratnya, kedua pekerja itu mengaku terpapar racun di salah satu pabrik pemasok Apple di Suzhou, China ketika merakit layar sentuh untuk iPhone.
Dilansir Telegraph, Jumat (24/2/2012), Guo Rui-qiang dan Jia Jing-chuan, dua pekerja tersebut mengklaim mengalami luka serius akibat terkena cairan pembersih bernama N-hexane. Mereka juga mengaku kerap mengalami nyeri syaraf karena paparan bahan kimia tersebut.
Ditandatangani Guo dan Jia, surat yang diserahkan ke SumOfUs -- organisasi kampanye 'ethical iPhone' -- ini meminta para pembaca ikut menandatangani petisi untuk mendukung perbaikan kondisi pabrik perakitan gadget Apple di China.
"Anda tidak mengenal kami tapi telah melihat hasil kerja kami. Kami bekerja dalam waktu yang panjang merakit layar sentuh untuk iPhone Apple di Suzhou, China. Awal 2010, laporan independen mencatat ada 137 pekerja termasuk kami, terpapar racun kimia N-hexane yang digunakan untuk membersihkan layar iPhone. N-hexane dikenal bisa menyebabkan iritasi pada mata, kulit dan pernapasan, bahkan merusak syaraf. Apple mengakui adanya pelanggaran hak buruh ini lebih dari satu tahun kemudian. Jika ada lebih banyak orang mengetahui apa yang kami alami, Apple akan merasa ditekan untuk mengubah kondisi ini sehingga pekerja lain tidak mengalami nasib sama seperti kami," demikian penggalan isi surat tersebut.
Baru-baru ini, Apple mempersilakan organisasi peduli buruh Fair Labour Association (FLA) melakukan inspeksi ke pabrik-pabrik milik Foxconn yang merupakan pemasok utama mereka.
Chief Executive FLA mengatakan ada banyak isu mengenai kesejahteraan buruh di pabrik pemasok Apple. Hasil investigasi menunjukkan kondisinya ternyata jauh lebih baik dibandingkan yang pernah mereka duga.
Dalam surat tersebut tidak dijelaskan di mana kedua pekerja tersebut pernah bekerja. Pasalnya, ada beberapa perusahaan selain Foxconn yang menjadi pemasok Apple di China. Apple sendiri hingga saat ini belum memberikan komentar.
Sumber
0 komentar:
Posting Komentar