Aditif makanan atau bahan tambahan makanan adalah bahan yang ditambahkan dengan sengaja ke dalam makanan dalam jumlah kecil. Tujuannya untuk memerbaiki penampilan, cita rasa, tekstur, dan memperpanjang daya simpan. Selain itu, seperti dilansir Wikipedia, zat aditif dapat meningkatkan nilai gizi, seperti protein, mineral, dan vitamin.
Ayam, roti, dan es krim vanili adalah beberapa makanan yang umum dikonsumsi. Apakah Anda akan terus mengonsumsinya jika tahu ada bahan kimia tidak aman ditambahkan ke dalamnya? Simak ulasannya, seperti dikutip Sheknows:
Ayam
Pernahkah Anda memerhatikan rasa klorin pada ayam yang disantap? Mungkin tidak karena rasanya disembunyikan. Setelah direndam dalam bak berisi klorin untuk membasmi kuman, ayam kemudian ditepuk-tepuk dengan air garam untuk menyembunyikan rasa klorin.
Air garam ini tidak hanya menutupi rasa dan bau bahan kimia, tetapi juga membuat ayam lebih besar dan lebih berat, yang berarti Anda membayar lebih besar untuk ayam yang telah diolah secara kimiawi. Jadi, lebih baik teliti sebelum membeli.
Es krim
Es krim vanila terasa nikmat disantap siang hari untuk menyegarkan tenggorokan. Namun, di dalam es krim vanili juga terdapat bahan piperonal. Piperonal, bahan sintetis yang digunakan sebagai pengganti vanila tapi dengan harga lebih murah, juga ditemukan dalam pembasmi kutu.
Roti
Potassium bromate adalah bahan kimia yang digunakan dalam roti, dan telah dilarang di beberapa negara seperti Kanada dan Inggris setelah terpilih sebagai karsinogen oleh EPA (Environmental Protection Agency). Badan Pengawasan Obat dan Makanan Indonesia juga melarang penggunaan zat aditif ini. Bahan yang biasa digunakan dalam roti dan donat ini ternyata juga ditemukan dalam plastik, karet, dan busa.
Sumber
0 komentar:
Posting Komentar