Alpukat Chili (dok: Dailymail)
Jakarta, Infeksi kini makin kebal terhadap pengobatan antibiotik yang menimbulkan kekhawatiran tersendiri. Tapi peneliti di Belanda berhasil menemukan zat dalam alpukat Chili yang bisa melawan infeksi resisten antibiotik di rumah sakit.Peneliti dari University of Copenhagen bekerja sama dengan orang-orang Mapuche di Chili dalam menghasilkan penemuan ini. Alpukat Chili kemungkinan berisi senyawa rahasia yang secara agresif memerangi infeksi di rumah sakit yang resisten terhadap antibiotik.
Bakteri yang diuji dalam studi ini adalah Staphylococci yellow atau Staphylococcus aureus yang merupakan penyebab paling umum infeksi pada luka setelah operasi. Selain itu bakteri ini juga cepat mengembangkan resistensi terhadap antibiotik.
"Saya menemukan bahan alami dalam tanaman alpukat Chili yang aktif dalam pengobatan kombinasi dengan antibiotik tradisional," ujar Jes Gitz Holler dari University of Copenhagen, seperti dikutip dari Dailymail, Selasa (21/2/2012).
Gitz Holler menuturkan bakteri yang resisten memiliki pompa dalam tubuhnya yang efisien mengeluarkan antibiotik, sedangkan bahan alami di dalam alpukat Chili ini bisa menghambat aksi tersebut sehingga mekanisme pertahanan bakteri di pecah dan pengobatan antibiotik bisa bekerja.
"Senyawa alami memiliki potensi besar dan mungkin dalam jangka panjang bisa dikembangkan menjadi obat yang efektif untuk memerangi resistensi bakteri Staphylococci," ungkapnya.
Saat ini tidak ada produk di pasar yang bekerja dengan mekanisme menargetkan penghambatan pompa dalam tubuh bakteri. Hasil studi ini sendiri sudah dilaporkan dalam Journal of Microbial Chemotherapy.
Bakteri sudah menjadi masalah utama di rumah sakit di seluruh dunia sejak tahun 1940-an, namun sampai saat ini industri obat belum bisa mengembangkan antibiotik baru yang bisa melawan resisten bakteri yang semakin agresif.
Industri obat umumnya tidak melakukan penelitian antibiotik baru karena biaya yang dibutuhkan relatif terlalu mahal sedangkan penggunaannya tidak terlalu signifikan. Industri obat saat ini lebih banyak mengembangkan obat untuk mengobati penyakit kronis seperti diabetes.
"Oleh karena itu bakteri lebih banyak memenangkan hal ini, perlawanan dari bakteri meningkat tapi pilihan pengobatannya sedikit atau langka. Karena itu penelitian harus menemukan jalan baru dan menggunakan bahan alami untuk melawannya," ujar Gitz Holler.
Sumber
0 komentar:
Posting Komentar