Pages

Selasa, 10 Januari 2012

8 Cara Bantu Dokter untuk Membuat Diagnosa yang Tepat

img
Jakarta, Memang tidak selalu mudah untuk menemukan diagnosa yang tepat, terutama bila gejala yang dialami pasien tidak jelas atau terlalu umum. Gejala umum tersebut dapat seperti sakit kepala, demam, dan kelelahan. Sehingga hal tersebut dapat memungkinkan beberapa dokter salah mendiagnosa.

Diperkirakan tingkat kesalahan diagnosa berkisar antara 10-15 persen. Hasil penelitian baru tentang malpraktik medis yang dilakukan di Armed Forces Institute of Pathology, Silver Spring, MD ditemukan bahwa, lima kondisi yang paling sering salah didiagnosa adalah serangan jantung, kanker payudara, usus buntu, kanker paru-paru, dan kanker usus besar.

Berikut 8 cara yang dapat dilakukan untuk membantu dokter membuat diagnosa yang tepat seperti dikutip dari Epharmapedia, Selasa (10/1/2012) antara lain:

1. Mencatat setiap gejala

"Seringkali pasien tidak menyebutkan atau lupa menyampaikan beberapa gejala yang cukup penting untuk membantu dokter membuat diagnosa yang tepat. Sebelum mengunjungi dokter, sebaiknya mencatat gejala atau keluhan yang akan disampaikan pada dokter. Sehingga tidak ada gejala atau keluhan yang terlewatkan untuk disampaikan pada dokter," kata Charles Cutler, MD, seorang internis dari Norristown.

2. Mengenal riwayat medis keluarga

"Melacak ulang riwayat kesehatan keluarga, dapat membantu dokter menegakkan diagnosa yang tepat. Jika memang tidak tahu, maka mungkin dapat mencari tahu melalui kerabat keluarga yang lain. Kondisi seperti kanker, penyakit jantung, bahkan depresi dan kecemasan memiliki komponen genetik," kata Caroline Abruzese, MD, kepala dari Personalized Healthcare di Atlanta.

3. Membawa obat-obatan yang telah dikonsumsi

"Selama bertahun-tahun saya telah melihat beberapa hal yang tidak biasa dengan obat, termasuk pil yang salah dalam botol. Membawa obat-obatan yang telah dikonsumsi ketika mengunjungi dokter, juga dapat membantu dokter dalam menegakkan diagnosa. Selain itu, juga dapat membantu dokter menentukan resep obat yang tepat untuk pasien," kata Cutler.

4. Menceritakan gejala sejelas dan selengkap mungkin

Menceritakan gejala yang dialami sejelas dan selengkap mungkin pada dokter, tentunya dapat membantu dokter menegakkan diagnosa yang tepat. "Informasi yang akurat tetapi tidak lengkap lebih baik daripada definitif tetapi berpotensi salah," kata Abruzese.

5. Menceritakan gejala yang spesifik

Cobalah untuk memahami setepat mungkin tentang gejala yang dirasakan. Jika merasakan rasa sakit, maka pahamilah apakah rasa sakit tersebut tajam atau tumpul, datang dengan tiba-tiba atau konstan. Juga memahami kapan rasa sakit muncul, pemicu rasa sakit, serta berapa kali merasakan rasa sakit tersebut.

6. Tanyakan pada dokter mengenai gejala apa yang harus dilacak

Jika dokter masih kesulitan dalam menegakkan diagnosa, maka tanyakan apa yang harus dilakukan atau gejala apa yang harus dilacak untuk dapat membantu menegakkan diagnosa," ujar Gordon Schiff, MD, dai Center for Patient Safety Research and Practice at Brigham and Women's Hospital in Boston.

7. Jangan takut untuk mengajukan banyak pertanyaan pada dokter

Jangan takut untuk mengajukan banyak pertanyaan pada dokter mengenai apa yang ia butuhkan untuk dapat menegakkan diagnosa dengan akurat. Bertanyalah pada dokter mengenai pemeriksaan penunjang yang mungkin dapat dilakukan untuk dapat menegakkan diagnosa yang akurat.

8. Mengunjungi dokter lain untuk pendapat kedua

Apabila dokter yang pertama dikunjungi masih ragu-ragu dalam mendiagnosa, maka jangan ragu-ragu mengunjungi dokter lain untuk meminta pendapat kedua. Selain mengunjungi dokter lain, juga dapat mengunjungi dokter spesialis sesuai dengan keahliannya. Komunikasi yang baik antara dokter dan pasien akan sangat dapat membantu menegakkan diagnosa yang akurat oleh dokter.




Sumber

0 komentar:

Posting Komentar

Pages

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More