Pages

Jumat, 27 Januari 2012

Ini Penyebab Keterampilan Bahasa Anak Lelaki Lebih Lambat dari Anak Perempuan

img
Barangkali ini bisa menjadi jawaban kenapa saat masa anak-anak, anak perempuan menjadi lebih cerewet ketimbang anak lelaki. Peneliti menemukan keterampilan bahasa anak lelaki lebih lambat dari anak perempuan karena hormon testosteron.

Anak lelaki tentu saja punya hormon testosteron lebih banyak dari anak perempuan, karena testosteron adalah hormonnya lelaki. Perempuan juga memiliki hormon ini tapi jumlahnya sedikit karena hormonnya lebih banyak berupa estrogen.

Tapi tingginya hormon testosteron ini jugalah yang diduga menjadi penyebab lambatnya kemampuan bahasa anak lelaki. Efek yang berlawanan ditemukan pada anak perempuan, tingginya kadar testosteron dalam darah berkaitan dengan penurunan risiko keterlambatan kemampuan bahasa.

"Pada usia 2 tahun, anak-anak seharusnya telah memiliki sekitar 50 kata dalam kosa katanya. Jika tidak, sebaiknya mempertimbangkan untuk mengkonsultasikannya dengan seorang dokter anak atau spesialis," kata Mabel Rice, ahli patologi wicara di University of Kansas seperti dilansir myhealthnewsdaily.com, Jumat (27/1/2012).

Anak laki-laki dan perempuan memproses testosteron secara berbeda. Dalam penelitian ini, para peneliti mengukur kadar testosteron dalam darah tali pusar bayi yang baru lahir, kemudian mengecek kemampuan bahasa anak-anak tersebut pada usia 1, 2 dan 3 tahun. Orangtuanya juga diminta mengisi kuesioner tentang perkembangan anak-anaknya.

Peneliti menemukan bahwa bayi laki-laki dengan kadar testosteron tinggi dalam darahnya memiliki kemungkinan 2-3 kali lipat lebih tinggi mengalami keterlambatan bahasa dibandingkan anak perempuan. Efek yang berlawanan ditemukan pada bayi perempuan, tingginya kadar testosteron dalam darah berkaitan dengan penurunan risiko keterlambatan kemampuan bahasa.

Penemuan ini dipublikasikan dalam Journal of Child Psychology and Psychiatry.

"Sebagian besar dari mereka dapat mengatasi hal ini. Anak laki-laki dapat mengejar ketertinggalan tersebut saat mencapai usia sekolah," kata Rice.

Whitehouse mengatakan bahwa hal ini mungkin disebabkan perbedaan laki-laki dan perempuan dalam memproses testosteron. Bisa juga karena testosteron mempengaruhi aspek-aspek perkembangan lain pada anak, yang pada gilirannya mempengaruhi perkembangan kemampuan bahasanya. Peneliti menganjurkan agar orang tua lebih memperhatikan kosakata anak-anaknya.



Sumber

0 komentar:

Posting Komentar

Pages

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More