Pages

Kamis, 26 Januari 2012

Kematian Bayi di Indonesia Banyak Terjadi di Masa Neonatal

img
Saat ini Indonesia masih menghadapi masalah tingginya angka kematian bayi. Ternyata diketahui sekitar 56 persen kematian bayi terjadi pada masa neonatal atau baru lahir hingga usia 28 hari.

"Berdasarkan data angka kematian neonatal, bayi dan balita di Indonesia, sekitar 56 persen kematian bayi terjadi pada masa neonatal," ujar Dr dr Slamet Riyadi Yuwono, DTM&H, MARS, Direktur Jenderal Bina Gizi dan KIA Kemenkes dalam acara Peluncuran Program EMAS di gedung Kemenkes, Jakarta, Kamis (26/1/2012).

Dr Slamet menuturkan penyebab kematian bayi ini akibat masalah pada neonatal seperti afiksi (sesak napas saat lahir), bayi lahir dengan berat badan rendah serta infeksi neonatus.

Masalah lain yang bisa menjadi penyebab kematian pada bayi seperti pneumonia, diare serta masalah gizi buruk dan gizi kurang yang biasanya mulai terjadi sejak masa kehamilan.

"Ada 5 provinsi yang menyumbang 50 persen kematian bayi di Indonesia atau sekitar 86.111 kematian bayi yaitu Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Utara dan Banten," ujar Dr Slamet.

Dr Slamet menuturkan jika dilihat secara statistik maka angka prevalensinya memang kecil, tapi karena penduduk di daerah tersebut banyak maka jumlahnya menjadi terlihat besar.

Selain itu beberapa hal juga sebaiknya diperhatikan, jika memang bayi akan dipindahkan atau dirujuk sebaiknya pastikan terlebih dahulu bayi dalam kondisi stabil, karena jika tidak stabil justru bisa memperburuk keadaannya.

Bayi harus dikondisikan mulai dari tekanan darahnya, oksigen, suhu serta emosi si bayi. Hal lainnya adalah ruangan tempat melahirkan sebisa mungkin jaraknya dekat dengan ruang perawatan atau inkubasi sehingga penangannya dapat dilakukan secepat mungkin.



Sumber

0 komentar:

Posting Komentar

Pages

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More