Pages

Sabtu, 14 Januari 2012

Main Suntik Obat Terlarang, Akhirnya Lengan 'Melayang'

img
Los Angeles, Obat terlarang memang bisa menimbulkan dampak negatif bagi tubuh. Seorang perempuan di New Orleans, Los Angeles terpaksa harus kehilangan 1 lengannya akibat infeksi menyuntikkan obat terlarang sendiri.

Seorang perempuan berusia 34 tahun datang ke unit gawat darurat dengan mengeluh rasa sakit di lengannya. Tapi dokter tidak menyadari bahwa hal tersebut disebabkan oleh suntikan obat terlarang yang disebut dengan garam mandi (bath salt) sendiri.

Hal ini disebabkan oleh adanya infeksi akibat menyuntikkan garam tersebut sendiri. Dokter tidak menyadari apa yang terjadi pada perempuan tersebut sampai kulit nya menjadi semakin merah dan mulai mengelupas. Infeksi ini sangat cepat berkembang, menyebabkan kemerahan, pengelupasan kulit dan drainase.

Dokter pun terpaksa melakukan operasi karena infeksi yang begitu cepat terjadi membuat dokter harus melakukan amputasi atau mengangkat lengan, bahu dan tulang selangka pasien.

"Penggunaan garam mandi semakin populer, pusat medis sebaiknya tidak hanya siap mengidentifikasi tanda-tanda keracunan tapi juga efek samping yang potensial termasuk necrotizing fasciitis yang mematikan," ujar Dr Russell Russo dari Louisiana State University Sciences Center, seperti dikutip dari Foxnews, Sabtu (14/1/2012).

Garam mandi disini bukanlah garam yang ditambahkan saat mandi, tapi sejenis zat yang biasa digunakan dengan cara dihisap (mendnegus), seperti rkok atau disuntikkan jika ingin efeknya lebih cepat.

The Drug Enforcement Administration, AS menuturkan efek dari garam-garam ini sebanding dengan penyalahgunaan metamfetamin. Biasanya dijual dengan nama seperti 'Ivory wave', 'White lighting' dan 'Hurricane Charlie'.

Bubuk ini sering mengandung mephedrone dan methylenedioxypyrovalerone atau dikenal sebagai MDVP yang bisa menyebabkan halusinasi, paranoia, detak jantung berdetak cepat dan memiliki pikiran untuk bunuh diri.

"Meskipun status hukumnya sebagai obat, tapi harus diperlakukan sebagai obat terlarang. Salah satu yang harus dicurigai ketika memeriksa pasien adalah jika punya riwayat klinis didiagnosis bakteri pemakan daging," ujar Dr Russo.



Sumber

0 komentar:

Posting Komentar

Pages

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More