Pages

Jumat, 27 Januari 2012

Nutrisi yang Diperlukan untuk Tumbuh Kembang Anak 5-12 Tahun

img
  Anak-anak usia 5-12 tahun sudah tahu makanan apa yang diinginkan dan sering makan di luar rumah. Pengaruh dari teman dan iklan juga mulai mempengaruhi anak dalam memilih makanan. Meski begitu orangtua tetap harus memperhatikan kandungan nutrisi agar tumbuh kembang anak menjadi sempurna.

Meskipun pertumbuhan anak usia 5-12 tahun lebih lambat dari pada masa bayi, anak usia sekolah masih memiliki kebutuhan gizi yang tinggi, tetapi selera makannya cukup kecil.

Jadi sangat penting bahwa semua pilihan makanan dan snack sebaiknya kaya akan nutrisi dan energi. Pilihan makanan anak-anak sedini mungkin dapat mempengaruhi pilihan makanan anak-anak tersebut di kemudian hari hingga dewasa.

Anak-anak sekolah masih memiliki kebutuhan energi yang tinggi untuk pertumbuhan dan aktivitas, tetapi semakin banyak yang menjadi kelebihan berat badan. Hal tersebut karena mereka makan terlalu banyak kalori dan tidak cukup aktif untuk memakai energi tambahan yang mereka dapatkan.

Jika memiliki anak dengan kelebihan berat badan, maka dapat mendorong anak untuk melakukan aktivitas fisik dalam bentuk apapun seperti sepak bola, bersepeda, dan berenang. Seorang anak yang kelebihan berat badan masih membutuhkan diet nutrisi yang menyediakan semua blok bangunan penting untuk pertumbuhan dan perkembangan.

Mendorong anak untuk makan sehat harus dengan memastikan anak-anak mempertahankan berat badan yang sehat. Pastikan seluruh keluarga juga mengonsumsi makanan sehat untuk menyediakan model peran yang baik.

Berikut beberapa komponen makanan yang dibutuhkan anak yang dalam proses tumbuh kembang seperti dikutip dari BBCHealth, Jumat (27/1/2012) antara lain:

1. Kalsium

Kalsium merupakan mineral yang penting untuk perkembangan tulang yang sehat.

Sumber yang baik dari kalsium termasuk produk susu seperti susu, keju, yoghurt, jus jeruk yang diperkaya, sayuran berdaun hijau, sereal, biji wijen, dan tahu. Anak idealnya harus mendapatkan 3 porsi makanan kaya kalsium per hari, misalnya segelas susu 150 ml, yoghurt dan sepotong kecil keju.

2. Folat

Folat penting untuk pertumbuhan anak, tetapi masih sering terjadi asupan rendah pada beberapa anak.

Asupan folat rendah terutama terjadi pada anak yang sering melewatkan sarapan karena sereal merupakan sumber yang baik dari folat. Sumber-sumber lain termasuk roti, sayuran berdaun hijau, dan kacang-kacangan.

3. Zat Besi

Mineral ini membantu untuk menjaga sel-sel darah merah yang sehat. Kurangnya asupan zat besi dapat menyebabkan anemia defisiensi besi, tetapi ini jauh kurang umum pada anak usia sekolah dasar. Sumber zat besi dapat diperoleh dari daging merah, hati, sereal, dan, kacang-kacangan.

Untuk membantu menyerap zat besi lebih efektif dari sumber-sumber makana non daging, dapat dikombinasikan dengan makanan yang kaya vitamin C, seperti buah jeruk dan jus buah.

4. Makanan yang mengandung lemak dan gula

Kelompok ini mencakup bahan makanan, seperti mentega, minyak goreng, gula, biskuit, kue, keripik, permen, es krim, coklat, dan minuman manis. Makanan ini tidak boleh dimakan terlalu sering.

Makanan ini juga hanya boleh dikonsumsi dalam jumlah kecil. Karena makana tersebut sarat dengan kalori, lemak dan gula dan kurang mengandung banyak vitamin dan minera

Membatasi makanan dan minuman yang manis pada anak juga menurunkan risiko gigi berlubang. Batasi jumlah gula dan permen yang dimakan oleh anak. Beberapa minuman bebas gula juga bisa menyebabkan gigi berlubang karena keasamannya. Susu atau air adalah minuman terbaik di antara waktu makan.

Berikut adalah pedoman pemberian makan anak yang sedang dalam proses tumbuh kembang, antara lain:

1. Anak sebaiknya makan 3 kali sehari secara teratur dengan makanan tambahan saat pagi dan sore hari atau sebelum tidur.
2. Mendorong berbagai makanan dari kelompok makanan utama.
3. Mendorong anak untuk memiliki makanan ringan yang bergizi daripada banyak makanan dan minuman yang berlemak dan mengandung gula.
4. Mendorong anak untuk membuat pilihan makanan yang tepat di sekolah, atau menyediakan bekal makan siang yang sehat sebagai alternatif.
5. Mendorong anak untuk lebih aktif secara fisik.


Sumber

0 komentar:

Posting Komentar

Pages

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More