Pages

Minggu, 22 Januari 2012

Peluang Hidup Sampai 100 Tahun Bisa Dilihat dari Tes DNA

img
(Foto: thinkstock)
Jakarta, Rahasia panjang umur masih menjadi obsesi para peneliti. Hidup mencapai usia 100 tahun dianggap sebagai suatu pencapaian yang luar biasa. Dalam upayanya itu, peneliti berhasil menemukan cara untuk memprediksi apakah seseorang akan mencapai usia 100 tahun atau tidak.

Peneliti mampu memprediksi orang-orang yang mencapai umur 100 tahun dengan tes DNA atau mempelajari tanda-tanda genetiknya. Akurasi prediksi dengan tes DNA mencapai ketepatan 77 persen.

"Angka 77 persen adalah akurasi yang sangat tinggi untuk model genetik. Tapi 23% tingkat kesalahan juga menunjukkan masih banyak yang harus ditemukan," kata peneliti, Paola Sebastiani dari Boston University in Massachusetts seperti dilansir FoxNews, Senin (23/1/2012).

Penelitian ini juga bisa menunjukkan siapa yang lebih rentan terserang penyakit tertentu dan bisa memandu terapi yang tepat bagi pasien.

Ketepatan tes meningkat seiring dengan usia. Artinya, semakin tua seseorang menjalani tes, hasil perhitungan untuk mengetahui sampai seberapa lama usianya akan semakin handal. Karena orang yang usianya mencapai 100 tahun umumnya tidak memilik penyakit yang berkaitan dengan usia sampai usianya mencapai pertengahan 90-an tahun.

Para ilmuwan berharap dengan mengisolasi sifat genetika ini dapat membantu menemukan pengobatan baru untuk mengatasi penyakit seperti demensia dan gagal jantung.

"Penelitian lebih lanjut dari karakteristik genetik ini dapat menghasilkan pemahaman yang lebih baik atas mekanisme genetik dan biologis yang berkaitan dengan penyakit penuaan dan kelangsungan hidup yang lebih lama," kata rekan peneliti, Dr.Thomas Perls.

Untuk sementara, penelitian yang dimulai pada tahun 1995 ini difokuskan pada orang Kaukasia. Namun para peneliti juga berencana untuk memperluasnya ke kelompok lain, seperti orang Jepang, yang memiliki sejumlah besar lansia.

Penelitian sebelumnya di Amerika Serikat telah menemukan bahwa sekitar 85% orang yang hidup hingga mencapai usia 100 tahun adalah wanita dan 15% sisanya adalah pria.

"Pria cenderung lebih rentan terhadap penyakit yang berkaitan dengan usia" kata Perls.

Hasil temuan yang diterbitkan dalam jurnal PLoS ONE ini untuk sementara menunjukkan bahwa genetika memainkan peran yang lebih besar dalam menentukan umur panjang, melebihi dari perkiraan sebelumnya.

Untuk penelitian tersebut peneliti menganalisis gen dari 1.055 orang Kaukasia yang lahir pada tahun 1890 hingga 1910 dan membandingkannya dengan 1.267 orang yang lahir kemudian.

Namun para peneliti juga melihat penuaan yang sehat ternyata masih dipengaruhi faktor gaya hidup seperti pola makan dan kebiasaan berolahraga.

DNA atau Deoxyribo Nucleic Acid merupakan asam nukleat yang menyimpan semua informasi tentang genetika. DNA inilah yang menentukan jenis rambut, warna kulit dan sifat-sifat khusus dari manusia.

Metode yang digunakan dalam tes DNA adalah dengan mengidentifikasi fragmen-fragmen dari DNA itu sendiri. Atau secara sederhananya yaitu metode untuk mengidentifikasi, menghimpun dan menginventarisir file-file khas karakter tubuh.

Di dalam inti sel, DNA membentuk satu kesatuan untaian yang disebut kromosom. Setiap sel manusia yang normal memiliki 46 kromosom yang terdiri atas 22 pasang kromosom somatik dan 1 pasang kromosom sex (XX atau XY).



Sumber

0 komentar:

Posting Komentar

Pages

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More