Virus flu burung tidak bisa dianggap sepele karena bila tidak ditanggani dengan cepat, virus yang menginfeksi unggas ini juga bisa membunuh manusia. Selain menghindari kontak dengan unggas, vaksin flu burung bakal disiapkan berproduksi massal di akhir 2013 sebagai upaya pencegahan.
"Diharapkan pada akhir 2013 akhir Vaksin Avian Influenza (AI) sudah dapat diproduksi massal oleh Bio Farma. Jalan menghasilkan vaksin H5N1 sendiri masih panjang karena harus menjalani proses uji klinis yang menghabiskan waktu sekian tahun," jelas Menteri Kesehatan, dr Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, Dr.PH, usai acara Penandatanganan Kesepakatan Bersama tentang Sinergi Penelitian dan Pengembangan Vaksin dan Bahan Baku Obat, di Gedung Kemenkes, Kuningan, Jakarta, Rabu (25/1/2012).
Menkes mengatakan target vaksin flu burung sudah dapat di produksi massal di Indonesia akhir 2013. Saat ini prototipe vaksin sudah diserahkan oleh Universitas Indonesia dan universitas Airlangga ke Biofarma.
Sedangkan Direktur PT Biofarma (persero) Iskandar mengatakan penyerahan prototipe vaksin Avian Influenza (AI) merupakan bentuk dukungan awal pemerintah kepada Biofarma dalam rangka mewujudkan percepatan riset vaksin.
"Penelitian dan pengembangan vaksin dari proses awal sampai akhir memakan waktu kurang lebih 15 tahun, sehingga Biofarma memerlukan kerjasama untuk mempercepat riset vaksin," jelas Iskandar.
Selain vaksin flu burung, Indonesia juga tengah mengembangkan vaksin lain melalui Forum Riset Vaksin Nasional (FVRN). FVRN merupakan lanjutan dari simposium kemandirian vaksin nasional pada tahun lalu yang telah menghasilkan 8 konsorsium untuk penelitian dan pengembangan vaksin masa depan seperti vaksin dengue, malaria, HIV/AIDS, vaksin Rotavirus, dan vaksin AI dan vaksin New TB.
Flu burung atau Avian Influenza (H5N1) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus yang biasanya menjangkiti burung dan mamalia. Virus ini dapat menular melalui udara ataupun kontak melalui makanan, minuman dan sentuhan. Namun demikian, virus ini akan mati dalam suhu yang tinggi.
Manusia yang memiliki risiko tinggi tertular adalah anak-anak. Sebabnya, mereka memiliki daya tahan tubuh yang lebih lemah, pekerja peternakan unggas, penjual dan penjamah unggas, serta pemilik unggas peliharaan rumahan. Masa inkubasi virus adalah 1-7 hari dimana setelah itu muncul gejala terkena flu burung.
Sumber
0 komentar:
Posting Komentar