Pages

Kamis, 19 Januari 2012

Vasektomi Lebih Mudah dari Sunat, Jadi Pria Tak Perlu Takut

img
vasektomi (dok: detikHealth)
Morowali, Pria-pria yang ingin vasektomi (KB steril) tak perlu takut merasa sakit karena vasektomi hanyalah operasi kecil dan tak perlu sayatan besar, bahkan vasektomi lebih mudah ketimbang sunat.

Vasektomi adalah kontrasepsi bedah untuk pria dengan cara memutus saluran spermanya. Operasi vasektomi menghambat saluran spermatozoa (vas deferens) yang membawa sperma keluar.

Proses Vasektomi Tanpa Pisau (VTP) merupakan operasi kecil yang hanya membutuhkan waktu kira-kira 10 menit, paling lama 15 menit.

Prosesnya dilakukan dengan membuat sayatan kecil di daerah testis, kemudian saluran sperma (vas deferens) diambil, dipotong dan diikat.

"Hanya dibikin sayatan kecil, diambil salurannya, seperti pembuluh darah tapi lebih tebal, seperti otot-lah. Setelah itu pun sayatannya tidak perlu dijahit tapi cukup pakai plester. Lebih mudah dari sunat, tidak sakit juga," jelas Tenny Soriton, Kasi Galcitas (Daerah Tertinggal, Terpencil dan Sasaran Khusus) Provinsi Sulawesi Tengah saat berbincang disela-sela operasi vasektomi di RSUD Morowali, Kamis (19/1/2012).

Semua operasi vasektomi yang dilakuan di Sulawesi Tengah dilakukan secara gratis. Setelah operasi, lanjut Tenny, pasien akan diberi obat antibiotik, antiseptik dan plester untuk mencegah infeksi dan mempercepat penyembuhan. Juga diberikan kondom, jaket BKKBN dan biaya kehidupan selama 3 hari sebesar Rp 150 ribu.

"Perawatan hanya 3 hari, buang air kecil tidak ada pengaruh, semua lancar. Tapi selama seminggu bapak jangan dekat-dekat dulu sama ibu (tidak berhubungan seks), kalau tidak sabar sebelumnya bisa pakai kondom. Karena ditakutkan masih ada sisa-sisa sperma yang tertinggal," lanjut Tenny.

Tak adanya rasa sakit usai vasektomi juga diakui oleh Tamrin (32 tahun), pria 3 anak yang baru saja selesai operasi vasektomi.

"Tidak sakit, cuma sebentar," ujar Tamrin, yang sukarela menjalani vasektomi, saat ditemui di depan ruang operasi RSUD Morowali.

Bahkan, tak sampai 15 menit kemudian, Tamrin yang keluar ruang operasi dengan menggunakan sarung sudah bisa langsung menggunakan celana.

"Istri saya sebelumnya implan, tapi tidak cocok. Haidnya jadi tidak lancar. Pernah coba pakai yang lain, tapi tetap tidak cocok. Saya kasihan dengan istri. Karena anak sudah 3 dan susah buat peliharanya susah, saya kesadaran sendiri mau vasektomi," jelas pria yang berprofesi sebagai nelayan.

Tamrin mengetahui tentang vasektomi dari penyuluhan-penyuluhan yang diterimanya.

"Baru dapat penyuluhan kemarin langsung memutuskan untuk vasektomi hari ini," jelas Tamrin.

Orang yang melakukan vasektomi ditekankan yang berusia di atas 30 tahun, memiliki anak lebih dari 2 dan yang penting memiliki hubungan suami istri yang bagus dalam arti tidak ada masalah dan sudah sepakat untuk tidak ingin anak lagi.

Namun tidak semua pria boleh melakukan vasektomi, ada beberapa syarat yang harus dipatuhi, yaitu:
1. Komitmen antara pasangan suami dan istri
2. Tidak ingin punya anak lagi (jumlah anak sudah ideal)
3. Usia anak paling kecil 5 tahun
4. Usia istri sekurang-kurangnya 25-30 tahun
5. Suami dalam keadaan sehat dan tidak menderita hemofilia (penyakit kelainan pembekuan darah)
6. Tidak ada tanda-tanda radang pada buah zakar, hernia (turun berok), kelainan akibat cacing tertentu pada buah zakar, penyakit darah tinggi, kencing manis yang tidak terkontrol, penyakit paru-paru kronis dan penyakit jantung.




Sumber

0 komentar:

Posting Komentar

Pages

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More