Pages

Rabu, 11 Januari 2012

2012, Pelanggan Mobile Broadband RI Bisa Tumbuh 150 Juta

Piranti mobile (Ist.)
Jakarta - Indonesia diproyeksi akan menjadi negara dengan 150 juta pelanggan mobile broadband pada akhir 2012. Tumbuh signifikan 250% dari estimasi 60 juta pelanggan di 2011.

Demikian proyeksi vendor jaringan Ericsson berdasarkan tren peningkatan trafik mobile data dengan semakin populernya mobile broadband di Indonesia.

Menurut Arun Bansal, Region Head Ericsson Asia Tenggara dan Oceania, pertumbuhan ini dipicu oleh kian terjangkaunya harga piranti mobile broadband termasuk smartphone 3G dan tablet PC.

"Ini adalah kekuatan tambahan di balik pertumbuhan lalu lintas data," paparnya dalam presentasi tertulis yang dikutip detikINET, Rabu (11/1/2012).

Selain didorong oleh ketersediaan handset murah, faktor lain yang diyakini ikut melesatkan jumlah pelanggan mobile broadband ialah ekspansi dari jaringan seluler 3G menuju 4G dengan teknologi Long Term Evolution (LTE).

Ericsson menilai operator sudah siap menerapkan teknologi LTE di 2012 ini jika berhasil melakukan refarming frekuensi 1.800 MHz dan didukung oleh regulasi.

"Jika melihat dari kepemilikan frekuensi di 1.800 MHz, ada tiga operator yang berpotensi menjalankan LTE pada tahun ini. Syaratnya, refarming dilakukan di frekuensi tersebut, dan ada regulasi yang menjamin," ujar Vice President Marketing and Communication Ericsson Indonesia, Hardyana Syintawati.

Pada spektrum 1.800 MHz, Telkomsel memiliki lebar pita 22,5 MHz dengan 105 juta pelanggan, Indosat 20 Mhz dengan 51,5 juta pelanggan, Three 10 MHz dengan 16 juta pelanggan, dan Axis 15 Mhz dengan 15 juta pelanggan.

Jika menilik kepemilikan frekuensi, tiga operator yang berpeluang menjalankan LTE pada tahun ini di 1.800 MHz adalah Telkomsel, Indosat, dan Axis.

Indosat telah melakukan uji coba di frekuensi tersebut pada tahun lalu. Ericsson sendiri tengah membangun 1000 BTS hingga akhir 2012 dengan investasi US$ 60 juta bagi Axis. Infrastruktur yang dibangun tersebut dikabarkan telah siap untuk LTE.

Secara ideal, teknologi LTE membutuhkan 20 MHz lebar pita. Namun sebagai teaser ke pelanggan, lebar 1,25 MHz sudah cukup menjalankan teknologi ini.

"Implementasi akan berjalan kian cepat jika operator sudah menerapkan single Radio Access Network (RAN) sehingga mudah berpindah dari 2G, 3G, dan LTE," jelas Nana, panggilan akrab Hardyana Syintawati.

Menurutnya, implementasi LTE bisa lebih cepat dari prediksi di Indonesia jika para pemilik frekuensi broadband wireless access (BWA) di 2,3 GHz juga menerapkan teknologi tersebut.

"Di spektrum itu lebih longgar kepemilikannya. Tergantung kepada pemiliknya karena netral teknologi berlaku di sana," katanya.



Sumber

0 komentar:

Posting Komentar

Pages

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More