Sebuah teleskop raksasa rencananya akan dibuat dan diletakkan di Hawaii untuk digunakan sebagai pusat penelitian astronomi. Pihak yang berada di balik rencana besar tersebut adalah China dan India, dua negara yang baru melakukan kerja sama di bidang astronomi untuk pertama kalinya. Kedua negara tersebut akan berbagi dana pembangunan—diperkirakan mencapai US$1 milyar—untuk menjadikan teleskop TMT (Thrity Meter Telescope) terwujud. Nantinya, teleskop ini akan digunakan untuk keperluan penelitian astronomi kedua negara. Selain kedua negara tersebut, Jepang juga dikabarkan ikut serta dalam proyek ini namun memegang porsi lebih kecil dari dua negara tersebut.
TMT akan memiliki cermin utama sepanjang 100 kaki yang akan memberikan daya pandang sembilan kali lebih luas dibandingkan teleskop optikal terbesar yang digunakan saat ini. Pencitraan gambarnya juga akan tiga kali lebih tajam. Nantinya, teleskop ini akan mampu mengobservasi planet yang mengorbiti bintang dan memungkinkan para astronom memerhatikan planet baru dan menemukan bintang yang baru terbentuk. TMT juga dapat membantu peneliti melihat sejauh 13 milyar tahun cahaya untuk mengetahui tahun-tahun awal alam semesta.
Predikat TMT sebagai teleskop terbesar di dunia mungkin tidak akan bertahan lama. Di waktu yang bersamaan, beberapa negara Eropa juga berencana membuat teleskop berukuran luar biasa besar, European Extremely Large Telecope, dengan cermin sepanjang 42 meter.
Sumber
0 komentar:
Posting Komentar