Pages

Senin, 09 Januari 2012

Gaya Mendongeng yang Lebih Seru

detail berita


MENDONGENG kini punya kemasan yang lebih menarik. Mulai dari cerita di website yang bisa didengar langsung, diunduh lewat aplikasi di smartphone, sampai lewat buku yang membuat seorang anak bisa menjadi pemain di cerita yang dibacanya.

Mendongeng kini memang sedang naik daun lagi. Hanya saja, dalam bentuk yang sedikit berbeda dari biasanya. Lihat saja yang dilakukan Rahadian, ayah dari Yara,4. Lewat ponselnya, dia memperdengarkan sebuah cerita kepada anaknya. Awalnya, Yara tidak suka, tapi kini ia malah rajin mendengarkan dongeng dari ponsel Rahadian.

“Padahal, biasanya dia cuma dengerin ringtone lagu-lagu orang dewasa,” cerita Rahadian lewat forum di website indonesiabercerita. org.

Indonesiabercerita.org adalah salah satu website yang membuat kegiatan mendongeng jadi populer lagi. Pada akhir 2010, pendirinya, psikolog Budi Setiawan beserta rekannya di kampus Rudi Cahyono, membuat program yang memungkinkan siapa saja bisa mengunggah dan mengunduh cerita-cerita anak, baik dalam format e-book maupun podcast(mp3).

Jika membuka website tersebut, pengunjung bisa melihat ratusan cerita yang terbagi-bagi dalam beberapa kategori, yaitu podcast favorit, podcast pilihan redaksi, podcast buatan Sanggar@ Idcerita, sampai podcast umum. Bagi masyarakat yang ingin mengirimkan cerita anaknya, bisa langsung merekamnya dalam format mp3 dan mengirimkannya lewat e-mail.

Agar produksi cerita ke website terus mengalir, keduanya juga membuat sistem, yang terdiri atas Fasilitator Komunitas IDcerita, Sanggar IDcerita, dan Pendidikan IDcerita. Fasilitator bertugas untuk mengajak berbagai komunitas pencerita untuk memproduksi cerita. Sanggar bertugas menciptakan podcast cerita anak yang mendidik. Sementara pendidikan untuk mengadakan workshop bagi para guru dan orangtua

Lalu mengapa memilih format audio (suara)? Rudi beralasan, suara bisa didengar dan dipakai di mana saja.

“Selain itu juga menciptakan imajinasi bagi anak. Ini penting untuk kreativitasnya, dibanding menonton yang membuat anak hanya terpaku dengan apa yang dilihat,” kata pria yang akrab disapa Bukik ini.

Tak hanya Indonesia Bercerita yang mengandalkan teknologi, vendor smartphone dan tablet juga ikut menyediakan sarana bagi munculnya aplikasi yang berhubungan dengan dongeng dan cerita anak. Para pengguna iPhone, iPad, Blackberry Playbook, Nokia, dan smartphone berbasis Android bisa mengunduh berbagai aplikasi dongeng untuk anak.

iPhone misalnya, tak cuma menyediakan aplikasi berbahasa Inggris, tapi juga aplikasi dengan konten lokal yang islami. Salah satu aplikasi dari Bimo Nugroho memuat sekumpulan dongeng tentang cerita nabi dan sahabat-sahabatnya. Aplikasi gratis ini bisa diunduh melalui iTunes.

Begitu juga dengan pengguna smartphoneberbasis Android. Lewat Android Market, pengguna bisa memilih aplikasi yang memuat cerita anak. Aplikasi ini ada yang gratis, ada juga yang berbayar.

Sementara Blackberry tablet Playbook, punya aplikasi yang diberi nama StoryMasher. Ini adalah aplikasi buku dongeng interaktif yang memiliki cerita-cerita petualangan, mulai dari petualangan di ruang angkasa, sampai menjadi musisi rock. Aplikasi ini selain merangsang kreativitas anak untuk memilih cerita sesuai keinginan mereka, juga melatih anak merespons sesuatu sesuai situasi yang terjadi. Aplikasi ini terbagi dalam dua versi. Versi gratisan bisa menyimpan dua cerita, sementara yang berbayar bisa menyimpan hingga enam cerita.

Sementara, Nokia bekerja sama dengan Sesame Street menciptakan aplikasi pendidikan Nokia Interactive Rich Reading. Dalam aplikasi ini, Elmo dari Sesama Street akan membacakan sebuah cerita, lalu mengajukan pertanyaan dari cerita yang sudah dibacakan. Akan ada juga pertanyaan lanjutan yang dimaksudkan untuk mengasah kreativitas dan imajinasi anak. Aplikasi ini bisa dinikmati pengguna Nokia dengan sistem operasi Symbian^3 dan Nokia Lumia dengan Windows.

Tentu saja, semua aplikasi dari masing-masing smartphone didesain dengan gambar-gambar menarik dan warna yang cerah. Dengan konsep mobile, mendongeng lagi-lagi bisa dilakukan di mana saja, kapan saja, termasuk misalnya saat sedang mengantre di tempat belanja atau bersantai di kafe.

Langkah unik lainnya dalam mendongeng adalah seperti yang dilakukan Dian Setyorini. Dia membuat buku yang disebut personalized book yang memungkinkan seorang anak menjadi tokoh dalam buku dan cerita. Caranya, orangtua harus memesan buku dan cerita yang diinginkan, kemudian menyertakan nama dan data-data tertentu untuk dimasukkan dalam cerita. Buku ini lalu menjadi seri buku Perananku.

Bekerja sama dengan Klub Buku Indonesia, Dian mematok harga Rp33.000 hingga Rp50.000. Buku-buku ini dibuat untuk anak-anak di bawah usia 10 tahun. Ada 20 tema cerita yang bisa dipilih, yang disesuaikan dengan usia anak. Misalnya, My Baby Book untuk anak usia satu tahun. Buku ini menyimpan kisah anak dari lahir hingga ulang tahun pertama.

“Tapi yang paling digemari memang buku tentang nabi atau kisah agama,” kata Dian.
 
 
 

0 komentar:

Posting Komentar

Pages

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More