Pages

Jumat, 20 Januari 2012

Laksa Djadoel Sejak 1969

Laksa Djadoel Sejak 1969
Rumah makan yang satu ini mungkin lebih dikenal sebagai toko kue yang sangat terkenal dengan lemper ayamnya. Tanya saja mereka yang sekarang sudah seusia opa-oma. Pasti mereka kenal reputasi lemper ayam Ny. Ali. Lemper ayam kondang ini bahkan sudah jadi benchmark untuk menguji kualitas lemper ayam yang lain. Belakangan ini Ny. Ali juga menyediakan jajanan basah khas Thailand. Kue tetampah-nya yang beraneka ragam cocok untuk dipesan bagi pesta-pesta kecil di rumah. Rumah makannya kecil saja, tetapi nama besarnya jauh melebihi ukuran restorannya.

Bagi saya pribadi, karena dulu pernah bertempat tinggal tidak jauh dari rumah makan djadoel ini, yang masih selalu saya rindukan justru laksanya. Khususnya di sekitar bulan Ramadhan, ada lagi satu menu djadoel yang tidak boleh dilewatkan, yaitu: es blewah.

Laksa Ny. Ali (Rp 21 ribu) ini adalah gagrak laksa Jakarta yang tentunya berbeda dari laksa Bogor (memakai oncom), laksa Cibinong, maupun laksa Johor (Malaysia) sana. Di sini, laksa dapat dipesan dengan atau tanpa lontong. Karena sudah memakai bihun (yang notabene dibuat dari tepung beras), saya biasanya justru lebih suka memesan laksa tanpa lontong.

Kuah santannya berwarna kuning ayu, aromanya harum menggiurkan. Sekalipun santannya tebal dan mlekoh, tetapi terasa clean di lidah. Tidak meninggalkan lemak yang melekat. Gurih sangat. Taburan daun kemangi dan bawang merah goreng membuat kuah santan ini menjadi ekstra harum dan gurih. Isinya adalah bihun dan suwiran ayam. Perhatikan juga kehadiran teri goreng yang mencuatkan satu citarasa khas dan membuat laksa ini sungguh istimewa.

Pemakaian teri yang digoreng garing sebagai topping laksa ini memang sangat unik dan tidak pernah saya temui sebelumnya. Usahakan mengaduknya agar terserap ke dalam kuahnya yang mlekoh. Citarasa baru yang tercipta sungguh sangat berbeda dari laksa Penang, misalnya, yang memakai sardin sebagai pemnguat rasa.

Minuman es blewah yang dipesan untuk mendampingi laksa ini juga membuatnya spesial. Sayangnya, blewah sangat musiman, sehingga tidak selalu tersedia sepanjang tahun. Jangan lupa, di RM Ny. Ali juga ada es kopyor yang sekarang semakin jarang ditemui. Padahal, di tahun 1970-an, hampir semua rumah makan selalu menyajikan es kopyor.

Menu djadoel lain yang menjadi keunikan RM Ny. Ali adalah ketupat sayur (Rp 23 ribu), nasi rames (Rp 22 ribu), nasi uduk empal/ayam (Rp 23 ribu), dan bubur ayam spesial (Rp 19 ribu).

Jangan lupa memperhatikan daftar menu. Setiap bulan, RM Ny. Ali selalu menampilkan menu spesial yang berubah-ubah. Selama bulan Ramadhan yang lalu, misalnya, menu spesialnya adalah asem-asem daging sapi, makanan khas yang populer di Jawa Tengah. Khusus untuk hari-hari Jumat, Sabtu dan Minggu, rumah makan ini menyajikan menu khas Betawi: nasi ulam.

Jangan lupa pula membawa lemper ayam dan berbagai kue basah djadoel yang menjadi kebanggaan Ny. Ali. Dijamin kembali lagi dan lagi dan lagi! Rumah makan yang satu ini memang sungguh bikin kangen. Kalau Anda tidak sempat mudik, mungkin inilah salah satu alternatif untuk mencicipi hidangan bergaya rumahan.




Sumber

0 komentar:

Posting Komentar

Pages

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More