Pages

Jumat, 20 Januari 2012

Makin Miskin Makin Sulit Berhenti Merokok

img
, Kecanduan rokok ternyata berhubungan erat dengan status ekonomi seseorang. Makin rendah status ekonominya, makin sulit orang untuk berhenti merokok. Rokok telah jadi pelampiasan penduduk miskin untuk mengusir stres.

Penelitian yang dimuat dalam American Journal of Public Health menunjukkan bahwa upaya yang diperlukan untuk membuat kelompok-kelompok dengan status sosial ekonomi yang lebih rendah agar mau berhenti merokok harus dilakukan dengan lebih gigih.

"Strategi untuk menghentikan kebiasaan merokok pada orang dengan status sosial ekonomi rendah harus ditargetkan pada tantangan-tantangan yang bersifat umum seperti tingkat stres dan kedekatan dengan perokok lain," kata peneliti, Christine Sheffer dari University of Arkansas for Medical Sciences di Little Rock, AS seperti dilansir HealthDay, Jumat (20/1/2012).

Penelitian menunjukkan orang-orang dalam kelompok miskin memang lebih sulit menghentikan kebiasaan merokoknya ketimbang orang yang memiliki status ekonomi dan status sosial yang lebih baik.

Dalam sebuah penelitian, lebih dari 2.700 orang perokok diberi koyo nikotin dan jenis pengobatan yang disebut terapi kognitif-perilaku. Terapi kognitif-perilaku didasarkan pada gagasan bahwa orang dapat belajar mengubah perilakunya dengan cara mengubah pola pikirnya.

Para peneliti kemudian menilai kemajuan peserta untuk berhenti merokok selama tiga dan enam bulan setelah masa pengobatan. Para peneliti menemukan bahwa orang dengan status sosial ekonomi tertinggi 55% lebih mungkin berhenti merokok setelah tiga bulan, dan 2,5 kali lebih mungkin berhenti merokok setelah enam bulan dibandingkan dengan orang dengan status sosial ekonomi terendah.

Status sosial ekonomi juga memperhitungkan faktor-faktor lain seperti pendapatan, pendidikan, pekerjaan dan tempat tinggal seseorang. Peneliti menemukan bahwa orang dengan status sosial ekonomi rendah mendapatkan perlakuan yang kurang baik, memiliki sumber daya yang lebih sedikit dan kurang mendukung untuk mempertahankan keinginannya berhenti merokok.



Sumber

0 komentar:

Posting Komentar

Pages

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More