Pages

Jumat, 20 Januari 2012

Om dan Ponakan Akhirnya Meninggal Karena Flu Burung

img
ASR adalah bocah 5 tahun warga Sunter, Jakarta Utara yang dirawat sejak awal Januari di Rumah Sakit Persahabatan Jakarta setelah pamannya positif meninggal karena flu burung. Kini sang bocah juga akhirnya tidak terselamatkan, meninggal dengan penyakit yang sama dengan pamannya.

ASR merupakan keponakan Puguh Dwi Yanto (23) yang meninggal pada 8 Januari 2012 yang diduga karena flu burung. Ia meninggal setelah mengalami panas demam berkepanjangan semenjak malam tahun baru.

Puguh sehari-hari diketahui sering kontak dengan burung merpati yang ia pelihara di sekitar tempat tinggalnya. Puguh mulai sakit setelah salah satu burung merpatinya mati mendadak.

"Iya, keponakannya juga meninggal," ujar Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dien Emmawati ketika dihubungi wartawan, Jumat (20/1/2012).

Dien belum bisa memberikan keterangan pasti, kapan ASR meninggal. "Tunggu saya cek datanya dulu," jelasnya.

Kabid Pengendalian Masalah Kesehatan Dinkes DKI Jakarta dr IBN Banjar dihubungi terpisah mengatakan, ASR meninggal karena positif flu burung. "Tanggal 13 Januari (dinyatakan positif)," katanya.

Bukankah kemarin ASR dinyatakan negatif flu burung? "Ya namanya penyakit kan berkembang," jawabnya.

Sementara Kadis Peternakan dan Perikanan DKI Jakarta Ipih Ruyani mengatakan akan melalukan sweeping unggas pada tempat tinggal ASR. "Iya (ASR) sudah meninggal. Dan kita akan segera melakukan sweeping lagi di sana," jelas Ipih melalui pesan singkat pada wartawan.

Sedangkan anggota tim flu burung RSUP Persahabatan, dr Elina Burhan ketika dihubungi detikcom hari ini mengatakan, kondisi ASR memberat sepekan setelah ASR dipindahkan ke ruang perawatan anak.

"Iya beberapa hari yang lalu (meninggal). Memberat kondisinya, sepekan setelah dipindahkan (ke ruang perawatan anak, red)," jelas Elina.

Sebelumnya, pada Selasa (10/1) lalu, Elina mengatakan dari pemeriksaan dengan menggunakan metode PCR (Polimerase Chain Reaction) di RSUP Persahabatan, ASR negatif flu burung.

"Hasil pemeriksaan sebanyak 3 kali menggunakan metode PCR menunjukkan hasil negatif," ujarnya.

Flu burung atau avian influenza (H5N1) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus yang biasanya menjangkiti burung dan mamalia. Virus ini dapat menular melalui udara ataupun kontak melalui makanan, minuman dan sentuhan. Namun demikian, virus ini akan mati dalam suhu yang tinggi.

Manusia yang memiliki risiko tinggi tertular adalah anak-anak. Sebabnya, mereka memiliki daya tahan tubuh yang lebih lemah, pekerja peternakan unggas, penjual dan penjamah unggas, serta pemilik unggas peliharaan rumahan. Masa inkubasi virus adalah 1-7 hari dimana setelah itu muncul gejala terkena flu burung.

Gejala flu burung antara lain timbulnya demam tinggi (lebih dari 38 derajat Celcius), sakit tenggorokan yang tiba-tiba, batuk, mengeluarkan ingus, nyeri otot, sakit kepala, lemas mendadak, timbulnya radang paru-paru (pneumonia). Gejala tersebut mirip dengan gejala flu biasa. Jika tidak ditangani secara cepat dapat mengakibatkan kematian penderita.




Sumber

0 komentar:

Posting Komentar

Pages

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More