Di restoran cepat saji Wimpy, Afrika Selatan, orang yang mengalami gangguan penglihatan dapat 'membaca' menu sendiri tanpa bantuan staf. Semua cabangnya memiliki menu dengan huruf Braille.
Untuk mempromosikan menu unik tersebut, Wimpy harus melakukan kampanye iklan yang berbeda dari biasanya. Sesuai target konsumennya yaitu penyandang tuna netra, resto ini tentu tidak bisa membuat iklan visual seperti di TV atau di majalah. Maka, Wimpy melakukan kampanye pemasaran viral.
Wimpy membuat 15 buah roti burger yang di atasnya terdapat wijen yang tersusun seperti huruf Braille. Kumpulan wijen tersebut mendeskripsikan masing-masing burger. Misalnya '100% burger sapi asli khusus untukmu'. Wijen ini disusun dengan sangat hati-hati menggunakan pinset agar dapat terbaca oleh penyandang tuna netra.
Burger spesial ini dibawa ke 3 lembaga tuna netra terbesar di Afrika Selatan, yaitu Braille Services, Louise Braille House, dan Blind SA. Para penyandang tuna netra diberi burger dan diminta untuk meraba 'wijen Braille'. Setelah selesai 'membaca' tulisan tersebut, mereka tersenyum dan tertawa karena sebelumnya tidak ada burger yang formasi wijennya mengandung makna.
Mereka memberi testimoni lewat surat kabar berhuruf Braille dan blog dengan screen reader (teknologi pembaca tulisan lewat suara). Semua proses, mulai dari pembuatan adonan sampai tersebarnya berita ini lewat dunia maya, direkam. Hasilnya dibuat menjadi iklan. Wimpy mengklaim bahwa kerja keras mereka mendapat tanggapan positif dari 800,000 penyandang tuna netra.
Kampanye yang dibuat oleh agensi iklan Metropolitan Republic tersebut muncul di saat yang tepat. Belum lama ini, kompetitornya, McDonald's, menjadi sorotan publik karena mengusir seorang wanita buta yang ingin masuk bersama anjing pemandunya.
Tampaknya, burger yang bisa 'dibaca' ini hanya untuk keperluan promosi, bukan untuk dibuat secara massal oleh Wimpy. Bagaimanapun juga, iklan ini terlihat cukup menarik banyak simpati.
Sumber
0 komentar:
Posting Komentar