Pages

Selasa, 17 Januari 2012

'Peluang Lokal di Pasar Bisnis Aplikasi Korporat Masih Besar'

Jakarta - Pasar software aplikasi retail untuk konsumen dan mobile dinilai begitu menggiurkan. Namun karena pasar korporasi juga tak kalah besar dan belum tergarap sepenuhnya, membuat Andal Software belum berpikir untuk 'selingkuh' dari bisnis utamanya.

"Andal masih fokus di korporat meski pasar konsumen menggiurkan. Bisnis utama kami menyediakan sistem aplikasi payroll, peluangnya masih besar sekali," kata Direktur Andal Software, Indra Sosrodjojo, di Restoran Kampoeng Bangka, Jakarta, Selasa (17/1/2012).

Perusahaan software lokal ini mengaku bisa meraup banyak keuntungan dari pasar industri mulai dari manufaktur, food and beverage, hospitality, serta pasar korporasi lainnya dengan pertumbuhan minimal dua kali lipat setiap tahunnya.

"Tahun lalu kami berhasil memperoleh pertumbuhan revenue 95%, dan tahun ini kami targetkan dua kali lipat. Seluruh kawasan industri di Jabodetabek kami tuju, dan kita punya data lengkap. Kami sangat-sangat optimistis dalam berkompetisi," kata Indra.

Andal sendiri menargetkan bisa menggenapkan jumlah pelanggan korporasinya menjadi 500 perusahaan dalam 2-3 tahun ke depan dengan target omzet puluhan miliar rupiah.

"Untuk setiap perusahaan, rata-rata kami memperoleh omzet Rp 100 juta. Rp 75 juta untuk produk, dan Rp 25 juta untuk implementasinya," kata Indra.

Dengan target besar, Andal sendiri berusaha tetap 'ramping' dengan hanya mengandalkan kekuatan sumber daya manusia (SDM)-nya. Saat ini SDM di Andal berjumlah 30 orang karyawan.

"Kami ingin seperti Skype yang memiliki karyawan tak lebih dari 1.000 tapi punya omzet USD 28 juta. Itu sebabnya, kami lebih mengutamakan people development supaya bisa total berkarya dan menggaji SDM kami lebih besar lagi," pungkas Indra.



Sumber

0 komentar:

Posting Komentar

Pages

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More