Jakarta - Pengeluaran biaya teknologi informasi (TI) di Indonesia diproyeksi akan mencapai USD 10,2 miliar atau sekitar Rp 92 triliun di 2015 nanti dengan tingkat pertumbuhan 18% per tahun dalam empat tahun ke depan mulai 2012 ini.
Menurut Indra Sosrodjojo, praktisi bisnis TI dari perusahaan software, hal itu merupakan salah satu bukti bahwa pasar TI di Indonesia tengah mengalami pertumbuhan yang pesat.
"Pertumbuhan ini sangat besar sekali dan dapat dijadikan peluang untuk mengambil sebagian besar pangsa pasar software tersebut," ujarnya dalam paparan Software Industri Outlook 2012 di Restoran Kampoeng Bangka, Jakarta, Selasa (17/1/2012).
Menurutnya, pertumbuhan belanja TI diperkirakan masih tetap akan didominasi oleh belanja hardware 70% dan sisanya 30% untuk software dan aplikasi. Namun kecenderungannya, kata dia, belanja TI untuk hardware menurun, dan belanja software aplikasi meningkat.
Ia melanjutkan, pasar yang besar ini banyak didominasi oleh software buatan luar negeri, dan nilainya cukup besar. Sedangkan software lokal nilainya relatif masih jauh lebih kecil dibandingkan software luar.
"Porsi lokal mungkin hanya 20%-30% dari total belanja software yang didominasi perusahaan asing seperti Microsoft, Oracle, dan lainnya. Meskipun kecil, namun peluang software lokal masih terbuka karena mampu bersaing dari sisi harga yang lebih murah," pungkasnya.
Sumber
0 komentar:
Posting Komentar