Pages

Rabu, 11 Januari 2012

Tren Menswear 2012, Ramping & Penuh Warna

detail berita


WARNA-WARNI akan mendominasi tren mode busana untuk kaum pria pada tahun ini. Hal tersebut dipastikan sejumlah runway internasional yang menyuguhkan pelangi dalam kemasan ramping.

Para pelaku mode memprediksikan busana dengan siluet ramping akan mendominasi koleksi busana pria pada 2012. Pernyataan tersebut diungkapkan situs online WWD yang melakukan survei terhadap para peritel busana pria (menswear) baru-baru ini. Dari hasil survei tersebut, terungkap bahwa pria urban masa kini lebih menggemari busana bergaya tailored dengan siluet ramping.Hak itu jauh bergeser dari tren tahun sebelumnya yang menjagokan koleksi bernapas kasual.

Hasil survei WWD diperkuat dengan hasil penelitian perusahaan riset pasar Amerika Serikat, The NPD Group, yang menyatakan sepanjang 2011 terjadi peningkatan penjualan tailored menswear atau koleksi busana pria bergaya semiformal hingga formal. Laporan tahunan yang dikeluarkan The NPD Group menyebutkan adanya peningkatan penjualan sebesar 11 persen untuk koleksi tailored, termasuk jas dan tuksedo. Sementara penjualan kemeja formal meningkat sebesar 3 persen.

CEO Warehouse Doug Ewert mengatakan bahwa tren berbusana rapi lengkap dengan kemeja dan jas akan semakin menguat pada 2012. “Kami sudah melihat kecenderungan itu sejak 2011, dansaya yakintren itu akan terus menguat pada tahun 2012,” sebut Ewert.

Dia menilai, kendati siluet ramping kebanyakan digemari kaum muda, mereka yang lebih matang juga tidak menolak untuk tampil dengan gaya yang lebih slick.

“Konsumen secara jelas menyatakan bahwa mereka lebih menyukai busana dengan potongan pas badan,” sebutnya.

Sementara, dari segi pilihan warna, sejumlah runway internasional, mulai New York hingga Paris, mengindikasikan koleksi busana penuh warna pada awal tahun. Hal itu kemudian diterjemahkan para desainer menjadi beragam koleksi berwarna-warni dalam sentuhan etnik. Tidak seperti pekan mode busana pria pada tahun lalu yang didominasi warna muram karena terbelit resesi, pada 2012 ini tren mode busana pria akan dipenuhi nuansa palet cerah dengan siluet ringan ala resort collection.

Sisi minimalis yang sempat merajai kala krisis ekonomi global, kini mulai tergeser dengan detail dan permainan aksen yang menghiasi busana, gaya sportif, dan tampilan praktis semakin banyak digunakan untuk menunjukkan napas urban nan muda. Begitu pula dengan kembali hadirnya motif cetak seru mulai gaya tribal nan eksotis hingga art deco dan geometris yang menunjukkan napas futuristis.

Lihat saja koleksi yang disajikan Giorgio Armani. Tampaknya desainer flamboyan itu merayakan datangnya musim semi dengan semangat “ala Lady Gaga” untuk lini sekundernya, Emporio Armani. Desainer berambut putih tersebut memadukan gaya militer nan maskulin dengan sentuhan kasual ala resor sehingga memberikan twist menarik. Warna-warna klasik layaknya hitam, putih, dan beige mendominasi koleksinya. Namun, sesekali terlihat semburat kuning cerah dan hijau limau pada aksesori maupun detail yang memberikan aura segar.

“Musim semi tidak harus selalu menyajikan sesuatu yang ringan dan gaya militer tidak hanya menunjukkan citra musim dingin. Namun, yang ingin saya sampaikan melalui koleksi ini adalah unsur wearabledari gaya militer yang bisa dikenakan dalam beragam kesempatan,” tutur Armani.

Untuk itu, Armani menyingkirkan kata “standar” dari koleksinya dan memberikan twist dalam citra urban kontemporer, seperti yang diperlihatkan padanan bermuda dengan legging atau kombinasi celana panjang dengan jaket kamuflase bermotif gingham nan unik dari era 1950-an.

Koleksi yang disajikan Armani kontras dengan rancangan desainer kembar Dean dan Dan Caten untuk DSquared2 yang justru menyuntikkan sedikit aura feminin melalui siluet ramping. Sementara, gaya kontemporer diperlihatkan kembar Caten dalam napas rock n roll ala 1980-an yang dipadankan dengan palet monokrom. Kedua desainer tersebut juga mengembalikan gaya aviator ke atas catwalk melalui ragam jaket dan kacamata hitam. Adapun Raf Simons dan Gaspard Yurkievich menghadirkan napas klasik dengan twist pada detail.

Lain lagi dengan Iceberg yang menawarkan variasi gaya, mulai streetwear ala skater hingga gaya kasual para pelaut. Selain Iceberg, tema eco-chic juga diteriakkan banyak desainer dan label mode asal Eropa, mulai adaptasi motif natural, warna, hingga penggunaan material ramah lingkungan. Untuk koleksinya, Domenico Dolce dan Stefano Gabbana menghadirkan ragam busana dalam palet natural yang didominasi warna hijau daun dan semburat warna-warni bunga. Sepatu pun mendapat perhatian penuh detail dari Dolce & Gabbana yang banyak menghadirkan alas kaki berbahan rami.

Indonesia juga ikut menghadirkan warna-warni untuk koleksi pria, seperti diperlihatkan Ramli dan Luwi Saluadji. Ramli, yang menghadirkan gaya modern-etnik untuk koleksi busana prianya, mengatakan bahwa tema tersebut menggambarkan refleksi kehidupan masyarakat modern yang independen dan memiliki kebebasan menampilkan ekspresi individual. Karenanya, koleksi busana pria karya Ramli didominasi perpaduan berbagai warna.

“Sebenarnya, untuk tampil apik, tidak perlu memperhatikan kaidah teori warna dan mix and match, yang penting adalah tampilan selaras. Atas dasar itu, saya memberikan banyak pilihan warna pada rancangan saya,” ujar Ramli.

Ketua Umum Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) Taruna K Kusmayadi mengatakan, pertumbuhan tersebut didukung gaya busana pria yang cenderung lebih kreatif dan lebih flamboyan.




Sumber

0 komentar:

Posting Komentar

Pages

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More