Pages

Rabu, 01 Februari 2012

Kampanye Melahirkan di Rumah, Malah Meninggal Saat Bersalin di Rumah

img
Caroline Lovell (dok. dailymail)
Melbourne, Seorang wanita sangat bersemangat berkampanye dan menyarankan para ibu hamil untuk melakukan persalinan di rumah. Malangnya, wanita tersebut justru meninggal saat melahirkan di rumahnya sendiri.

Caroline Lovell (36 tahun) merupakan salah seorang wanita yang sangat mendukung persalinan rumah (home birth). Tapi sayangnya, ia meninggal justru saat melahirkan di rumah.

Caroline mengalami serangan jantung saat melahirkan anak keduanya, Zahra, di rumahnya sendiri. Dia sempat dibawa ke rumah sakit, namun nyawanya tak tertolong dan meninggal pada keesokan harinya. Beruntung, putrinya dapat diselamatkan, seperti dilansir Dailymail, Rabu (1/2/2012).

Saat persalinan, Caroline memang telah membuat janji dengan bidan untuk membantunya melahirkan di rumah. Namun ia tidak sadar bahwa ada bahaya komplikasi persalinan yang mengintainya, yang membuat jantungnya berhenti berdetak. Pada saat paramedis tiba di rumahnya, Caroline sudah dalam keadaan kritis.

Sebagai orang yang mendukung persalinan rumah, Caroline yang tinggal bersama suaminya, Nick, dan putri pertamanya Lulu (3 tahun) bahkan telah melobi pemerintah Australia agar negara memberi dukungan bagi wanita yang ingin melahirkan di rumah.

Tragedi yang terjadi di Melbourne pada 23 Januari 2012 kembali memicu perdebatan tentang keselamatan persalinan di rumah. Data statistik National Health Service (NHS) Inggris menunjukkan antara tahun 2000 dan 2008, persalinan rumah di Inggris melonjak hingga 54 persen.

Sedangkan di Indonesia sendiri, Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2010 mengungkap baru 55,4 persen ibu hamil yang melahirkan di fasilitas kesehatan, sementara 43,2 persen melahirkan di rumahnya sendiri.

Bila di Inggris, wanita diberikan bidan NHS jika mereka memilih untuk melahirkan di rumah. Tapi di Australia, wanita yang ingin melahirkan di rumah disarankan harus menemukan seorang bidan swasta.

Di Indonesia, kurangnya akses untuk mendapat pertolongan medis saat melahirkan turut menyumbang tingginya Angka Kematian Ibu (AKI).

Dari data Riskesdas, dari sekian banyak ibu hamil yang melahirkan di rumah, hanya 2,1 persen yang mendapat pertolongan medis oleh dokter; 5,9 persen oleh bidan dan 1,4 persen oleh tenaga medis lainnya. Sisanya sebesar 4 persen ditolong keluarga dan yang paling banyak 40,2 persen ditolong dukun beranak.



Sumber

0 komentar:

Posting Komentar

Pages

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More