Ganja telah disetujui di Amerika Serikat sebagai pengobatan untuk menghilangkan rasa nyeri. Namun beberapa ahli masih khawatir karena obat tersebut berpotensi untuk disalahgunakan.
Perusahaan farmasi asal Inggris, GW Pharmaceuticals, saat ini sedang menguji obat semprotan mulut yang disebut Sativex. Perusahaan ini berencana untuk mencari persetujuan dari Food and Drug Administration di AS agar produknya dapat dipakai sebagai pengobatan untuk mengatasi nyeri kanker. Diperkirakan, uji coba obat tersebut akan selesai pada tahun 2014.
Bahan aktif Sativex adalah cannabinoids dan berasal dari tanaman ganja. Obat ini merupakan obat pertama berbahan dasar ganja yang dibuat dengan mengekstrak senyawa tanaman asli, bukan dari bahan sintesis. Dua obat lain yang serupa, Marinol dan Cesamet, dibuat dari cannabinoid sintetis dan telah disetujui FDA pada 1980-an.
Karena obat ini mengandung Tetrahydrocannabinol (THC), bahan yang menyebabkan sensansi 'nge-fly' pada pemakai ganja, banyak orang yang khawatir obat ini akan disalahgunakan bukan untuk tujuan medis.
"Tidak ada keraguan dalam pikiran saya bahwa akan ada orang yang menyalahgunakannya," kata Dr Jeffrey Bernstein, direktur Florida Poison Information Center di University of Miami Miller School of Medicine seperti dilansir Myhealthnewsdaily.com, Rabu (1/2/2012).
Karena obat ini dipakai dengan cara ditelan, bukan dihirup, maka efeknya akan memakan waktu lebih lama setidaknya satu jam. Sedangkan perokok ganja hanya membutuhkan waktu beberapa menit untuk mendapat sensasi 'nge-fly'.
"Merokok adalah cara yang sangat efektif untuk mengantarkan bahan kimia ke otak. Semprot mulut adalah cara yang jauh lebih aman. Marinol dan Cesamet yang juga digunakan dengan cara ditelan memiliki tingkat penyalahgunaan yang rendah. Kami tidak melihat banyak masalah dari obat-obat ini," kata Margaret Haney, seorang profesor klinis neurobiologi di Universitas Columbia.
GW Pharmaceuticals bermaksud menjual Sativex pasar di Amerika Serikat untuk mengobati nyeri kanker. Menurut perusahaan tersebut, obat ini sudah disetujui di Inggris, Spanyol, Kanada dan Selandia Baru untuk mengobati kejang otot akibat multiple sclerosis. Pasien dapat menyesuaikan dosisnya agar obat tidak terlalu cepat memasuki darah.
"Tidak seperti obat-obatan seperti obat penghilang rasa sakit yang dapat menyebabkan kematian jika diminum terlalu banyak, pasien yang "overdosis" semprotan ganja hanya beresiko kecil mengalami masalah kesehatan akut," kata Haney.
"Ganja adalah campuran dari sekitar 64 zat yang berbeda, namun Sativex terdiri dari dua bahan: THC dan cannabinoid lain yang disebut CBD. Komponen kedua ini ditambahkan untuk memperbaiki efek samping THC, termasuk sensasi mabuk akibat pemakaian ganja," kata Dr Armando Villarreal, asisten profesor bedah saraf dan manajemen nyeri di Universitas Rochester MedicalCenter di New York.
Sativex telah diuji sebagai obat untuk mengobati rasa nyeri yang disebabkan oleh kerusakan saraf. Jika obat ini disetujui FDA, Villarreal berspekulasi bahwa penggunaannya dapat dibatasi untuk pasien tertentu. Pasien dengan nyeri kanker yang tidak disebabkan oleh kerusakan saraf tidak boleh diberi obat ini.
Sumber
0 komentar:
Posting Komentar