Pages

Rabu, 25 Januari 2012

Ikan Kakak Tua Plus Sambal Puang Oca, Wouww Sedapnya!

Ikan Kakak Tua Plus Sambal Puang Oca, Wouww Sedapnya!
Berbagai ikan segar di resto ini didatangkan langsung dari laut Makassar. Kepiting asap, ikan sukang dan ikan kakak tua yang berdaging gurih tebal pun jadi andalannya. Dipadukan sambal khas Puang Oca yang diracik langsung di meja... woww rasanya gurih, pedas mengigit!

Meski Puang Oca telah lebih dahulu hadir di Surabaya kurang lebih setahun silam. Namun, di Jakarta restoran ini baru muncul sekitar tiga bulan silam. Konon nama "Puang Oca" diambil dari panggilan akrab sang pemilik yang orang asli Bugis.

Dari segi lokasi, restoran Puang Oca tak sulit ditemui. Letaknya persis di kompleks Lapangan Tembak Senayan. Interiornya terkesan modern sederhana, dengan sebuah kolam ikan memanjang di salah satu sisinya. Suara gemericik air menambah kesan segar sehingga pengunjung layaknya bersantap di area terbuka.

Seperti layaknya resto Makassar, menu seafood menjadi andalan resto ini. Tak main-main, berbagai ikan langsung didatangkan dari Makassar. Sebut saja ikan sukang, kudu kudu, mangali alias kuwe, kakak tua, baronang hingga udang dan kepiting. Tetapi rupanya tak hanya si ikan bakar yang istimewa, Puang Oca pun menyimpan kejutan lainnya.

Meski baru pertama kali berkunjung, saya tak kesulitan dalam memilih menu. Para pelayan cukup cekatan menjelaskan menu. Cukup memilih jenis ikan yang diinginkan dan sang pelayan akan memberi saran pengolahannya yang paling cocok. Mau dibakar rica-rica, digoreng, atau ditim, tinggal pilih saja.

Akhirnya ikan lacukang dan seporsi Udang Tiga Rasa jadi pilihan. Untuk pelengkap aneka seafood ini ada tumis kangkung, tumis brokoli, tumis pucuk labu, dll. Yang tak boleh dilewatkan sebagai pendamping kesemua hidangan adalah sambal khas Puang Oca yang rasanya sangat istimewa.

Tahu Goreng Puang Oca disajikan sebagai appetizer sambil menunggu hidangan utama. Semangkok mungil sambal merah yang digerus tanpa terasi menjadi pelengkapnya. Kejutan pun saya temukan saat mengigit sepotong tahu, olala... selain cincangan wortel dan daun bawang ada udang galah yang gendut langsung menyesaki tahu ini. Aksen krenyes manis berpadu pedas membuat si tahu langsung lenyap ke dalam mulut.

Sambal istimewa khas Puang Oca sendiri disajikan dalam piring lebar. Diatasnya ada mangkok-mangkok mungil yang berisi sambal dabu-dabu, sambal terasi, petis, dan kacang. Rupanya sambal ini harus diracik terlebih dahulu. Kemudian dengan lincah, ia pun meracik kesemua sambal tadi ke dalam wadah yang sudah berisi daun kemangi, tomat ijo, dan irisan mangga. Sambal pun teracik sempurna, wuihh... kecoklatan itu tampak sungguh menggoda!

Ikan lacukang yang banyak ditemukan di perairan Makassar, disajikan dalam piring putih lebar. O ya, ikan lacukang dikenal juga sebagai ikan kakak tua atau parrotfish. Disebut demikian karena mulut si ikan memang mirip dengan paruh burung kakak tua. Jenis ikan kakak tua ini memang paling enak disajikan dengan cara ditim tiociu. Bagian atasnya diberi garnish berupa serutan daun bawang, cabai merah tanpa biji, jahe dan bawang putih sehingga bau harumnya menguari.

Kedua sisi ikan disayat membujur hingga terbuka lebar. Cukup disantap bertiga atau berempat. Sekilas tekstur dagingnya mirip dengan ikan malas, kenyal gurih. Kuahnya ringan dan hangat meluncur ke tenggorokan sangat pas berpadu dengan daging ikan yang lembut dan gurih alami.

Yang membuat mulut tak bisa berhenti bergoyang adalah si sambal Puang Oca yang nikmat. Campuran sambal terasi dan dabu-dabu, harum kemangi serta mangga memberi sensasi asam segar menggiurkan! Udang Tiga Rasa pun tak kalah lezat. Disebut udang tiga rasa, karena diberi pendamping campuran sambal, kacang yang dihaluskan dan mangga yang dihaluskan. Udangnya kenyal manis, makin asyik dikunyah dengan cocolan sambal yang jadi pendampingnya.

Segelas Barleys Chocolate pun menjadi pembilas rasa pedas yang sempurna. Barleys ini berupa jali-jali yang segar. Untuk berbagai ikan segar, restoran ini mematok harga pasar untuk tiap kilogramnya. Sedangkan Udang Tiga Rasa dihargai Rp 58.000,00 dan Rp 32.000,00 untuk tumis kangkung. Kalau perut belum kekenyangan, bisa memesan seporsi es palu butung atau es pisang ijo khas Makassar sebagai penutup.




Sumber

0 komentar:

Posting Komentar

Pages

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More