Sebuah penelitian dari California, Los Angeles, mencari kaitan antara interaksi sosial yang buruk terhadap meningkatnya peradangan. Peradangan bukan selalu berarti hal yang buruk. Peradangan adalah respons sistem kekebalan tubuh untuk melawan infeksi dan membantu menyembuhkan luka.
Tapi peradangan kronis juga dapat meningkatkan risiko berbagai gangguan kesehatan seperti hipertensi, aterosklerosis, penyakit jantung koroner, depresi, diabetes dan bahkan kanker.
"Ada banyak penelitian yang menunjukkan bahwa ketika stres, tubuh akan mengaktifkan semua sistem biologis, termasuk peradangan. Dan stres interpersonal adalah stres terbesar yang dialami dalam kehidupan sehari-hari," kata peneliti, Jessica Chiang dari University of California, Los Angeles, seperti dilansir TodayHealth, Rabu (25/1/2012).
Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Proceeding of National Academy of Sciences ini meminta 122 orang relawan dewasa muda yang sehat untuk menulis di buku harian setiap malam selama delapan hari. Buku harian tersebut akan merekam setiap interaksi yang baik, buruk dan yang kompetitif.
Kompetitif bisa berarti bersaing untuk mendapatkan perhatian, perebutan posisi di sekolah atau pekerjaan, atau bahkan kompetisi sebenarnya seperti bermain sepak bola. Kebanyakan relawan kemudian menggunakan buku hariannya untuk curhat soal kuliahnya dan teman sekamarnya yang berantakan.
Peneliti kemudian membawa peserta untuk diuji kadar sitokin atau protein penmicu peradangan dalam tubuhnya. Peneliti menemukan bahwa relawan yang melaporkan banyak melakukan interaksi yang negatif atau kompetitif lebih mungkin memiliki sitokin dalam jumlah banyak.
Chiang juga menegaskan bahwa pada kelompok orang muda dan mahasiswa yang sehat seperti peserta dalam penelitian, stres akibat pertemanan yang buruk memang tidak akan mengakibatkan efek kesehatan yang nyata.
Tapi paparan berulang kali selama bertahun-tahun, misalnya jika teman sekamar selalu menolak untuk membersihkan kamar, bisa berakibat buruk, terutama bagi orang yang secara genetik cenderung memiliki penyakit jantung atau arthritis.
Sumber
0 komentar:
Posting Komentar