Otak memiliki fleksibilitas yang luar biasa dalam merespon perubahan fungsi tubuh. Ketika ada bagian tubuh yang terluka, sinyal listrik dapat dialihkan sendiri oleh otak untuk mengembalikan fungsi yang hilang.
Ketika terjadi amputasi, sel-sel otak yang awalnya ditujukan untuk memroses sinyal sensorik dari bagian yang hilang bisa dipindahkan untuk melakukan pekerjaan lain. Hilangnya satu persepsi indera seperti penglihatan atau penciuman akan memicu penguatan indera lainnya sebagai kompensasi.
Perubahan tersebut terjadi dengan sangat cepat. Sebuah penelitian baru yang dimuat dalam jurnal Neurology menemukan bahwa perubahan tersebut terjadi dalam waktu sekitar dua minggu.
Pakar neurofisiologi dari Universitas Zurich merekrut 10 pasien yang menderita cedera pada lengan kanannya. Mereka akan menghabiskan waktu setidaknya dua minggu dalam keadaan susah beraktifitas seeprti biasa.
Dengan tangan kanan dalam balutan gips, subyek akan dipaksa mengandalkan tangan kirinya untuk melakukan aktifitas sehari-hari seperti makan, berpakaian, menggunakan mouse komputer, atau membuka pintu.
Hasil scan otak selama dua hari dengan rata-rata 16 hari setelah cedera menunjukkan bahwa otak dapat menyusun kembali strukturnya sendiri. Korteks sensorimotor pada otak kiri yang bertugas mengatur pergerakan dan memproses informasi dari lengan kanan semakin menipis.
Ketika tangan kiri semakin terampil dalam melakukan gerakan motorik halus, materi abu-abu di korteks sensorimotor otak kanan makin menebal. Perubahan ini sebagian besar terlihat pada kelompok sel saraf yang terhubung dengan lengan kiri dan kanan, serta jari-jari.
"Kami melihat peningkatan keterampilan motorik di tangan kiri yang tidak mengalami cedera, yang secara langsung berkaitan dengan peningkatan ketebalan di sisi kanan otak. Perubahan struktur otak ini berhubungan dengan transfer keterampilan dari tangan kanan ke tangan kiri," kata peneliti, Nicolas Langer dari University of Zurich, Swiss.
Materi putih yang berfungsi menghubungkan impuls listrik dari otak ke lengan, dan kembali lagi ke otak, juga menunjukkan perubahan bentuk yang serupa. Kepadatan jaringan ini menurun pada sebelah otak kiri, mencerminkan lengan kanan yang jarang digunakan. Tapi materi putih di otak kanan tidak tumbuh menjadi lebih padat selama masa penelitian.
"Salah satu jenis terapi untuk korban stroke adalah memperkuat lengan yang tidak terpengaruh, dan membantu otak mempelajari jalur saraf yang baru," kata Langer seperti dilansir LATimes, Selasa (17/1/2012).
Selain memperlihatkan seberapa cepat dan luasnya penyesuaian otak dengan perubahan keadaan tubuh, penelitian ini juga menggarisbawahi bahwa rehabilitasi setelah cedera dan pengistirahatan anggota badan yang terluka harus dilakukan sesingkat mungkin.
Sumber
0 komentar:
Posting Komentar