Clay Taber (dok. FoxNews)
Atlanta, Clay Taber adalah seorang pemuda berusia 23 tahun yang mudah akrab dan menyenangkan. Meski begitu tubuhnya sangat rentan karena ia mengalami gagal ginjal. Seorang perawat yang usianya hampir seumur ibunya bersedia menyumbangkan ginjalnya karena ingin melihat perjalanan hidup Taber yang masih panjang.Taber baru saja lulus kuliah pada bulan Agustus 2010 ketika dokter mengatakan bahwa dia mengalami gagal ginjal kompleks. Namun kini ia telah bersiap-siap menikahi pacarnya setelah seorang perawat transplantasi ginjal menyumbangkan ginjal kepadanya.
Taber mulai merasa sakit dan banyak berkeringat ketika merayakan ulang tahunnya dan lulus kuliah dari Auburn University di Alabama.
Awalnya, dia dinyatakan positif memiliki beberapa gejala mononukleosis, penyakit yang disebabkan oleh virus Epstein-Barr dan sitomegalovirus, virus herpes yang paling sering ditemukan dalam cairan tubuh. Tapi uji laboratorium kemudian mengungkapkan bahwa ia mengalami gagal ginjal kronis.
Dokter mendiagnosis Taber dengan sindrom Goodpasture, gangguan yang menyebabkan sistem kekebalan tubuh membuat antibodi yang menyerang paru-paru dan ginjal serta dapat mengancam jiwa.
Gangguan tersebut dapat dipicu oleh infeksi virus, inhalasi bensin atau pelarut hidrokarbon lainnya. Taber baru-baru ini melakukan perjalanan ke Teluk Meksiko dan berenang di air yang terkena tumpahan minyak. Diduga, hal itulah yang memicu penyakitnya.
Untungnya, gangguan paru-paru berhasil ditemukan sebelum Taber terkena dampak berbahaya, namun ia tetap masih membutuhkan transplantasi ginjal. Ia dibawa ke unit transplantasi Rumah Sakit Universitas Emory di Atlanta. Secara kebetulan, ia bertemu dengan seorang perawat bernama Allison Batson.
"Segera ketika Clay datang ke unit kami, ia menjadi seorang pasien yang menarik perhatian semua orang. Dia adalah seorang pemuda yang masih dapat melakukan banyak hal di masa depannya, dan ia berjuang untuk hidupnya. Dia dengan cepat menjadi teman dari banyak staf dan inspirasi besar bagi kita semua," kata Batson, 48 tahun.
Taber adalah salah satu dari 90.000 orang di Amerika Serikat yang menunggu donor ginjal, menurut United Network for Organ Sharing. Dia ditempatkan pada daftar tunggu untuk mendapat donor ginjal. Tetapi dokter mengatakan bahwa ia kemungkinan besar tidak akan mendapat ginjal selama tiga sampai lima tahun ke depan.
Sebenarnya, Ibu Taber telah diuji positif dan cocok sebagai donor ginjal untuk Taber. Namun para dokter memutuskan bahwa lapisan ginjalnya terlalu tipis untuk bisa di ambil salah satu. Saat itu Batson yang baru mengenal Taber selama enam minggu memutuskan untuk menawarkan ginjalnya.
"Saya benar-benar dekat dengan dia seperti seorang ibu. Saya pikir, saya bisa melakukan ini. Saya berbicara kepada keluarga saya tentang hal ini, dan mereka semua sangat mendukung," kata Batson yang memiliki empat orang anak yang telah dewasa.
Setelah diuji dan diketahui bahwa ginjal Batson cocok, dokter menentukan bahwa ginjalnya cukup sehat untuk transplantasi. Taber mengatakan bahwa ia benar-benar kewalahan menanggapi tawaran Batson.
"Saya sangat emosional. Ini merupakan tahun yang panjang. Saya tahu ada banyak orang lain di luar sana yang bergantung pada alat cuci darah, dan mengalami gagal ginjal yang lebih buruk dari saya. Fakta bahwa Alison akan melakukan hal ini setelah kurang dari enam minggu mengenal saya membuat saya merasa sangat diberkati," kata Taber seperti dilansir FoxNews, Selasa (17/1/2012).
Prosedur transplantasi ginjal berjalan sesuai rencana. Saat ini, Taber sedang mempersiapkan pernikahannya di bulan Juni nanti, dan dia berharap akan mengejar karir di bidang perbankan atau bekerja di almamaternya. Dia menganggap Batson sebagai ibu ketiga-nya bersama dengan ibunya sendiri dan calon ibu mertuanya.
Sumber
0 komentar:
Posting Komentar